Seorang gadis yang berusia 19 tahun tetap menjadi bayi yang berusia 10 bulan. Gak ada diagnosis yang jelas dari dokter hingga saat ini. Apa yang dialami gdis ini masih jadi misteri.
Remaja bernama Daisy Rainey sangat bergantung pada ibunya Annie, 53, ayah Nick, 56, dan kakak laki-laki Harvey, 22.
Layaknya bayi, Daisy masih main boneka, memakai popok, gak bisa bicara dan harus diberi makan dan berpakaian oleh keluarganya.
Orangtuanya bahkan telah memasang monitor bayi di kamarnya yang mengingatkan mereka setiap kali dia bangun. Meski banyak keterbatasan Daisy Rainey memiliki orang tua yang sangat penyayang.
Daisy, terus-menerus berisiko mengalami serangan epilepsi parah. Meski tidak berkembang layaknya remaja lain, Daisy Rainey bisa berjalan dan bernandung.
Selama hampir dua dekade keluarga Rainey, yang tinggal di Cardiff, Wales, telah mencari jawaban, tetapi kondisi Daisy membingungkan setiap spesialis yang mereka temui.
Sekarang Annie, yang merupakan pengasuh utama Daisy, telah menulis kisah tentang anaknya dan kesedihan dalam membesarkan Daisy, berjudul Daisy Cann't Talk.
Daisy Rainey ketika masih balita (news.com.au)
"Kami tidak pernah mendapat hasil diagnoisi selama hampir 20 tahun," katanya.
"Nick, suamiku, selalu percaya, apakah penting apa yang dia miliki karena kita masih harus menghadapinya," katanya.
Annie merinci setiap aspek kehidupan Daisy. Dari momen lucu selama bertahun-tahun hingga momen yang benar-benar memilukan.
"Saya mulai menulis buku ini karena saya ingin menyampaikan betapa buruknya keadaan Daisy," kata Annie.
"Sejak awal, ketika Daisy berusia sekitar tiga tahun, saya yakin dia autis tetapi dia jelas tidak," ungkapnya.
"Kedengarannya mungkin buruk, tetapi jika saja dia autis, ada lebih banyak bantuan di luar sana, dia akan masuk dalam kategori tertantu dan mendapatkan penanganan yang jelas," tutur sang Ibu.
Selama bertahun-tahun, keluarga tersebut telah melihat banyak spesialis tetapi tidak dapat menemukan jawaban.
"Dokter hanya menggaruk-garuk kepala, karena Daisy tidak mengizinkan seseorang memeriksanya atau memeriksa telinganya, atau mengukur suhu tubuhnya," katanya.
"Segala sesuatu sepanjang hidupnya hanyalah tebakan. Daisy ada di sana mengotori kamar atau ruang tunggu atau menarik barang-barang dari meja dan mereka hanya ingin menyingkirkan kita," ungkap Annie menjelaskan bagaimana dia diperlakukan ketika pergi ke dokter.
Meskipun tidak ada bantuan atau dukungan karena kurangnya diagnosis, Annie mengatakan dia tidak pernah berpikir untuk mengirim putrinya pergi.
"Seorang spesialis pernah berkata kepada kami, 'dia mengidap sindrom Daisy', karena mereka belum pernah bertemu orang seperti dia," katanya.
Usianya sekitar 10 bulan secara mental, tetapi dia dalam tubuh berusia 19 tahun.
Daisy Rainey bersama ibunya (mirror.co.uk)
Daisy Rainey hanya tampak seperti balita usia 10 tahun. Tapi dia bisa berjalan. Ini sangat membingungkan para dokter.
"Saya pikir saya telah menyelesaikan kesedihan saya, saya telah berduka atas hidupnya, atas apa yang tidak dapat kami lakukan. Saya berduka untuknya karena tidak menjadi remaja, dan tidak menjadi saudara perempuan Harvey," katanya.
"Saya merasa sangat bersalah untuk Harvey karena tidak ada yang normal baginya saat tumbuh dewasa, karena Daisy datang lebih dulu," ungkap Annie.
"Dan saya merasa sangat bersalah untuk suami saya Nick karena dia tidak pernah memiliki anak perempuan yang seharusnya dia miliki, dia tidak akan pernah mengantarnya ke lorong pernikahan," ucapnya lagi.
Seorang ahli saraf yang telah bekerja dengan Daisy sejak dia berusia empat tahun mengatakan kondisinya mungkin tidak akan pernah bisa dijelaskan sepenuhnya.
"Apa yang Daisy miliki adalah kesulitan belajar, ciri-ciri perilaku tertentu dan kejang, dan itu sebenarnya bukan sindrom, tapi itulah level yang kami tangani," katanya.
Sungguh berat cobaan buat orang tua Daisy Rainey ya gengs. Tapi mereka tetap menyayanginya dan menjaganya dengan baik.
Daisy Rainey dengan keluarganya (mirror.co.uk)