Mbah Wahidi, Kakek Penjual Burger Sederhana yang Legendaris di Jogja

Mbah Wahidi, Kakek Penjual Burger Sederhana yang Legendaris di Jogja

Meski kini sudah banyak gerai waralaba yang menjual jajanan asal negeri Paman Sam, burger. Ternyata masih juga jajanan-jajanan khas Jogja yang legendaris yang masih bertahan. Yah, meski sering kali kalah dengan jajanan modern dengan nama brand besar.

Salah satu jajanan legendaris yang ada di Jogja adalah burger klasik Mbah Wahidi.

# Keistimewaan Burger Mbah Wahidi

Meskipun menjual jajanan bukan tradisional, namun burger Mbah Wahidi istimewa karena kesederhanaannya. Burger klasik/kampung yang dulu ini sempat populer di tahun 90-an. Lengkap dengan gerobak sepeda/atau dorong yang tentu saja saat ini sudah hampir punah. 

Burger Mbah Wahidi bisa jadi salah satu yang masih bertahan. Burger yang sudah ada sejak 16 tahun silam ini dijual hanya dengan roti, telur, selada, tomat, irisan daging instan, dan saus seadanya seperti saus tomat, sambal, dan mayones. Burger legendaris ini hanya dijual seharga Rp8000 saja.

Mbah Wahidi biasa mengayuh sepeda gerobaknya untuk kemudian mangkal di Jalan Kaliurang Yogyakarta. Biasanya sih di depan Bank Mandiri Jakal bawah.

Burger Mbah Wahidi di Jakal (krjogja.com)

Meski sudah berusia senja, Mbah Wahidi masih energik dan penuh senyum ketika melayani para pembelinya. Itu juga yang bikin para pembeli kangen untuk kembali membeli burger Mbah Wahidi.

# Ruko Burger di Jalan Kaliurang

Mbah Wahidi ternyata tidak hanya sibuk berjualan burger keliling, tapi juga mengelola ruko burger di Jalan Kaliurang Yogyakarta. 

“Saya juga ada ruko buat jualan burger di Jalan Kaliurang. Udah enam tahun saya buka di sana. Di sana juga ada delapan menu, yang jual karyawan. Kalau saya tetap mau jualan pakai gerobak, lagian kan ngga apa-apa juga to," kata mBah Wahidi.

Setiap harinya (Senin-Sabtu), Mbah Wahidi akan mengayuh sepeda mulai pukul 8.00 WIB dari Jakal KM 12 hingga Jakal KM 5 untuk kemudian mangkal di depan sebuah minimarket.

Kemudian ia akan menunggu para pelanggannya datang untuk membeli burger klasiknya tersebut. Sembari sesekali mengobrol dan berbagi senyum dengan para pelanggan. 

# Para Pelanggan Mulai Sepi sejak Pandemi

Burger Mbah Dongkrak (brilio.net)

Mbah Wahidi mengaku bahwa sejak pandemi, pelanggannya berkurang secar signifikan. Sebab rata-rata pelanggannya yang adalah mahasiswa ini harus pulang kampung untuk kuliah online.

“Biasanya yang beli itu mahasiswa. Anak-anak (mahasiswa) itu senang jajan. Tapi sekarang sepi, karena (pandemi) corona mereka jadi pulang kampung,” ujar Mbah Wahidi.

Huhuhu, kasian.

Kalian yang di Jogja sudah ada yang pernah cobain burger Mbah Wahidi? Sederhana tapi enak banget kan? Ya maklum, dibuatnya dengan cinta dan dedikasi tinggi. Heheheh

Potret Mbah Wahidi (kompas.com)