Kisah Tepu, 25 Tahun Tubuh Kaku Seperti Kayu Setelah kencing Sembaragan Di Bawah Pohon

Kisah pilu Tepu dan keluarganya yang kurang mampu.

Kisah ini bagaikan kutukan yang menimpa seseorang yang gak sengaja bikin makhluk halus marah. Soalnya kejadiannya pas banget sih.

Tepu kini sudah berusia 40 tahun. Dia adalah warga Lingkungan Kampung Nipa, Kelurahan Bentengnge, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Sudah 25 tahun Tepu hidup dengan tubuh yang kaku dan gak bisa ngapa-ngapain gengs. Semua ini berawal pas dia masih berusia 15 tahun.

"Waktu itu saya pergi kencing di bawa pohon kayu. Dan beberapa hari kemudian tubuh saya kaku tidak bisa digerakkan sampai sekarang," kata Tepu, dikutip dari Kompas.com.

Beberapa hari kemudian, Tepu merasakan kaku pada tubuhnya. Mulai dari bagian perut hingga ujung kaki. Tepi gak bisa menggerakkan anggota tubuhnya. Mirip papan kayu yang cuma bisa berguling ke kanan dan ke kiri. Itu pun dilakukan Tepu dengan susah payah banget.

Tepu terlihat kurus kering dengan tulang yang menonjol di semua bagian sendinya. Keadaan keluarga yang berada di bawah garis kemiskinan membuatnya gak pernah periksa ke dokter. Untuk mengetahui dengan pasti apa penyebab badannya kaku.

Tepu 25 tahun tubuhnya kaku (Kompas.com)

Tepu hidup dengan ibunya yang udah berusia 80 tahun. Ibunya lumpuh setelah jatuh dari sepeda motor gak lama setelah Tepu menjadi kaku.

Di rumahnya yang sederhana juga tinggal saudara iparnya Saiyya (45). Dia menjadi tulang punggung keluarga. Dulu Saiyya menjadi buruh cuci dengan penghasilan Rp 35 ribu per bulan. Tapi akhirnya berhenti karena tangannya melepuh.

Kini dia ikut memanen rumput laut dengan upah Rp 15 ribu. Gak jarang mereka puasa karena gak ada beras buat dimasak. Keluarga Tepu baru sekali mendapatkan bantuan beras. Juga bantuan dari dari Dinas Sosial.

Ilustrasi pohon (bigtreeonline.com)

Mereka berharap ada yang mau membantu keluarganya. 

"Semoga pemerintah bisa melirik kami yang memang benar-benar susah, untuk biaya berobat saja tidak ada, apalagi membeli beras," kata Saiyya.

Lurah Bentengnge Muhammad Kasim membenarkan Tepu dan ibunya sudah lama sakit.

"Pernah ada bantuan tahun 2019 dari Dinas Sosial seperti beras dan susu kepada Tepu tapi itu hanya sekali," ungkapnya.

Kita doakan semoga ada yang tergerak membantu ya gengs.

 

Ilustrasi badan kaku (verywellhealth.com)