Kisah Pesugihan Pocong Penglaris, Berhasil Kaya Tapi Bikin Pemiliknya Idap Penyakit Ini

Kisah penjual makanan yang pakai pocong penglaris.

Ira dan dua sahabatnya keluar sebuah gedung tinggi dengan senyum terkembang. Setekah menjalani 4 tahun masa kuliah di universitas yang sama. Secara ajaib kini mereka baru aja tanda tangan kontrak di perusahaan yang sama.

Ira diterima di devisi marketing, Nana di bagian administrasi dan Bona di bagian HRD.

"Gila ya, kita bisa kerja satu kantor. Seneng banget sih bisa sama kaian lagiiiii!" teriak Nana ketika mereka jalan ke parkiran.

"Selanjutnya, kita harus saling mendukung ya," ucap Bona.

"Iya... Tapi aku lapar. Ayo kita cari makan dulu sekitaran sini," timpal Ira.

Karena gak tahu daerah itu, mereka bertiga secara random aja nyari tempat makan. Hingga Ira ketemu warung soto yang luas dan rame banget.

"Makan soto aja yuk. Itu parkiannya luas juga bisa buat mobil," kata Ira.

Akhirnya mereka bertiga masuk ke dalam warung dan memesan soto. Tapi Bona tiba-tiba merasa aneh. Bona emang anaknya sensitif. Dia bisa merasakan bahkan bisa lihat setan.

Meski gelisah, Bona gak mau merusak suasana dan mencoba buat biasa aja. Dia tetap masuk dan pesen makan.

Ira da teman-temannya (hidustantime.com)

Mereka akhirnya duduk dan perasaan Bona semakin gelisah. Dia memperhatikan sekeliling. Sampai pada pojokan dekat dengan kaca besar berbingaki ukiran kayu.

Bona menahan bafas sesaat ketika memandang tempat itu. Dia melihat sosok putih mengerikan. Pocong dengan wajah berwarna kehitaman dan balik memandangnya.

Bona langsung tak sadarkan diri setelah kejadian itu.

#######

Malam harinya, setelah kejadian pingsannya seorang pembeli, pemilik warung ternyata mendapatkan masalah yang lebih besar. Memang sejak lama warung soto yang laris itu pakai pesugihan pocong.

Hari ini, mereka telah melanggar perjanjian penting. Kalau pocong itu gak boleh dilihat sama siapapun. Tapi hari ini Bona sampai pingsan karena melihat sosok ghaib itu.

"Kalian tidak bisa menjaga janji. Tidak ada yang boleh melihatku," kata pocong itu.

Darsi dan Parjo, suami istri yang mengikat perjanjian pesugihan pocong itu memohon ampun.

Ilustrasi warung soto (suara.com)

"Kami minta maaf, tolong ampuni kami. Hal ini tidak akan terjadi lagi," kata parjo sambil gemetar ketakutan. Disampingnya, Darsi sudah menangis sesenggukan.

Tapi perjanjian dengan makhluk ghaib gak bisa ditawar lagi. Pocong itu tetap marah dengan apa yang sudah terjadi.

"Tidak hanya batal, tapi aku juga akan membuat hidup kalian sengsara," ucap pocong itu.

Dia lalu bergantian meludahi Darsi dan Parjo. Setelah terkena ludah, keduanya pingsan. Pocong pesugihan itu hilang entah ke mana.

Keesokan harinya, pasangan suami istri itu ditemukan dengan penyakit kulit yang sangat parah. Semua harta yang mereka punya habis untuk biaya pengobatan.

Tapi sampai akhir hayat, keduanya tak pernah sembuh lagi.

Cerita ini hanya fiktif belaka. Mohon maaf atas kesamaan nama dan tempat.

Pesugihan pocong (historia.id)