Wadidaw! Ada Pulau di Sulawesi Tenggara yang Dijual Seharga Rp8,8 Miliar

Ada Pulau di Sulawesi Tenggara yang Dijual Seharga Rp8,8 Miliar

Pulau Pendek, salah satu pulau kecil di Kecamatan Kapuntori, Kabupaten Buton,  Sulawesi Tenggara dikabarkan dijual. Berita ini membuat heboh media sosial dan berbagai platform berita.

Pulau Pendek memang hanya pulau kecil, namun pulau ini memiliki pepohonan yang rapat, dikelilingi pasir putih, dan memiliki danau mungil yang sangat indah. Ombak perairan di sana pun termasuk tenang. 

Pulau yang masuk dalam wilayah administrasi Desa Boneatiro kabarnya dijual seharga Rp 36.500 per meter persegi atau sekitar Rp 8,8 miliar. 

Iklan penjualan Pulau Pendek untuk umum yang ada di situs jual beli online ini meresahkan warga Desa Boneatiro. Pasalnya, di iklan tersebut juga ditampilkan deskripsi lengkap Pulau Pendek.

# Tanah Adat Warisan

Mengetahui bahwa Pulau Pendek dijual, warga Boneatiro pun gusar. Satu-satunya warga penghuni pulau pun kaget, apalagi mengingat pulau tersebut merupakan tanah adat warisan leluhur yang tentu saja tidak boleh diperjualbelikan.

Salah satu penghuni Pulau pendek, dalam sebuah video di tvOne, mengaku kaget bahwa Pulau Pendek akan dijual. 

Pulau Pendek di Kecamatan Kapuntori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (cnnindonesia.com)

"Saya belum pernah tahu, waktu itu ada teman-temannya bapak baru saya kaget dengan informasi bahwa pulau ini akan dijual. Karena pulau ini kan kita tahu bahwa asal usulnya adalah kediaman dari leluhur kami," katanya.

Sebelum tahun 1971 Pulau Pendek dihuni oleh ratusan kepala keluarga. Namun setelahnya, mereka kemudian pindah ke wilayah daratan Desa Boneatiro. Kepala Desa Boneatiro berencana melapor ke polisi untuk melaporkan kabar penjualan Pulau Pendek tersebut. 

Pulau Pendek tampak depan (oborsultra.com)

"Kami sudah besok itu mau berkumpul untuk langkah-langkah apa yang harus kami tempuh untuk dilapor ke pihak kepolisian supaya ditindaklanjuti. Kami sangat keberatan sekali, tidak terima dengan isu yang beredar, yang memang notabenenya bahwa tanah Pulau Pendek ini adalah warisan leluhur nenek moyang kami," begitu tanggapan Kepala Desa Boneatiro, Ilyas menanggapi isu penjualan pulau.

Saat ini, warga Desa Boneatiro masih terus memperjuangkan Pulau Pendek agar tidak dijual. Seluruh warga merasa terganggu dengan munculnya iklan penjualan Pulau Pendek. Dan meminta pihak yang berwenang untuk segera menindaklanjuti iklan ngawur yang menjual tanah adat warisan leluhur mereka.

Semoga segera ketemu ya siapa oknum yang berani pasang iklan jual beli pulau tersebut. Dan segera diberi sanksi tegas atas perilaku tak bertanggung jawabnya.

Tetap semangat Warga Desa Boneatiro! Usut tuntas dan cari pelakunya!

Keindahan Pulau Pendek (news.okezone.com)