FYI, Ini Lho Beda Obat dan Vaksin untuk Melawan Penyakit yang Perlu Kamu Tahu

Beda Obat dan Vaksin untuk Melawan Penyakit yang Perlu Kamu Tahu

Pandemi COVID-19 yang sudah menyerang berbagai negara di dunia memaksa berbagai peneliti terutama di bidang medis untuk bergerak cepat menemukan obat dan vaksin yang bisa menyembuhkan penyakit akibat virus ini.

Namun tahukah kalian, kalau obat dan vaksin meski sama-sama bisa menyembuhkan penyakit, itu berbeda?

Obat dan vaksin memiliki fungsinya masing-masing. Dan sampai saat ini, selama sudah hampir setahun pandemi ini berlangsung, belum juga ditemukan obat atau vaksin yang bisa menghentikan atau mematikan virus Corona.

Hingga saat ini telah ada lebih dari 194 ribu kasus COVID-19 di Indonesia. Angka tersebut terus naik tiap harinya. Sedangkan secara global, dari seluruh dunia, ada 27 juta total kasus, 18 juta sembuh, dan 888 meninggal.

Melihat angka kasus yang fantastis, khususnya di Indonesia, sudah pasti obat dan vaksin untuk virus ini sangat dibutuhkan.

Contoh obat-obatan dalam bentuk tablet (health.kompas.com)

Namun apa sih perbedaan vaksin dan obat? 

# Fungsi Mendasar yang Sama

Obat dan vaksin memiliki fungsi mendasar yang sama, yaitu untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit pada manusia dan hewan.

# Pengertian Obat dan Vaksin

Untuk mengetahui lebih jelas apa itu obat. Berikut ini pengertian obat yang tertulis dalam Permenkes nomor 30 tahun 2014:

"Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia."

Sementara itu, pengertian vaksin yang tertulis pada Permenkes nomor 12 tahun 2017:

"Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu."

Berdasarkan kedua pengertian tersebut. Kamu tentu bisa melihat bedanya. Vaksin terbuat dari mikroorganisme/virus yang sudah mati atau masih hidup yang digunakan untuk antigen. Zat yang dapat merangsang imun dan menghasilkan antibodi. 

Vaksin berbentuk cair dan dikemas dalam botol (cnnindonesia.com)

Sedangkan obat dibuat dari bahan-bahan kimia bisa juga produk biologi. Tidak ada mikroorganisme atau virus yang dibutuhkan dalam membuat obat.

Menurut sebuah riset berjudul "Vaccines and Drugs: Characteristics of Their Use to Meet Public Health Goals". Perbedaan mendasar lain mengenai obat dan vaksin ada pada cara pembuatannya. Pembuatan vaksin dijelaskan lebih kompleks karena menggunakan mikroorganisme. Butuh proses pengujian berkali-kali untuk bisa menghasilkan vaksin yang tepat.   

Itu tadi perbedaan obat dan vaksin yang perlu kamu tahu. Semoga penjelasan ini bisa menambah pengetahuan kalian ya. Terutama di era pandemi ini. Sekarang ngerti kan, kenapa proses pembuatan vaksin butuh waktu yang lama?

Butuh proses yang panjang dan waktu yang lama untuk membuat vaksin (jabar.suara.com)