Kalau kalian pernah lihat film-film tentang pilot angkatan udara gitu, "Top Gun" misalnya. Rasanya keren banget ya pekerjaan mereka. Tapi ternyata itu cuma kelihatannya saja lho. Sebab kabarnya, gaji pilot pesawat tempur tidak sekeren tampilannya.
Itulah mengapa, bersamaan dengan pembaruan alat utama sistem senjata (Alutsista) Tentara Nasional Indonesia. Dewan Perwakilan Rakyat merasa perlu lebih memperhatikan kesejahteraan prajurit TNI.
Salah seorang anggota Komisi I DPR, Mardani Ali Sera, membandingkan gaji pilot pesawat tempur Sukhoi dengan pilot pesawat komersial sebagai contoh. Nyatanya meskipun sama-sama pilot, pilot pesawat tempur memiliki gaji jauh lebih sedikit dibanding pilot pesawat tempur.
Padahal tentu saja risiko dan tanggung jawab pilot pesawat tempur Sukhoi lebih besar dibanding pilot pesawat komersial.
Meskipun Mardani sendiri mengaku tidak tahu persis selisih gaji pilot AU dan pilot pesawat komersial. Namun ia tetap menyebut selisihnya cukup jauh. Ia menambahkan bahwa selisih gaji dua profesi ini sekitar satu (pilot pesawat tempur) banding empat (pilot pesawat komersial).
Politikus PKS tersebut menambahkan, "Ya, bagaimana karena kemampuan kita baru segini. Kalau kenaikan gaji itu kan harus satu paket. Tidak bisa satu-satu divisi."
Pilot pesawat tempur (intisari.grid.id)
"Pilot pesawat tempur itu ibaratnya milik dan mengabdi kepada negara."
Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati atau Nuning, anggota komisi I lainnya juga mendorong perlunya menaikkan kesejahteraan prajurit TNI, termasuk pilot pesawat tempur.
Nuning yang merupakan Politikus Partai Hanura mengaku bahwa standar penggajian pegawai swasta dan negeri memang berbeda sehingga tidak bisa dibandingkan. Oleh sebab itu, menurutnya perlu ada apresiasi lain yang tidak harus dalam bentuk materi.
Nuning pun menyayangkan bahwa apresiasi non materi, seperti sistem karier juga belum diberikan pemerintah ke penerbang tempur di AU.
Ia menyebutkan bahwa militer mendapat anggaran sebesar tujuh persen dari total belanja. Untuk sektor militer. Alokasi anggaran ini menempatkan pertahanan di posisi keempat setelah ekonomi, pelayanan umum, serta pendidikan.
Pesawat tempur Sukhoi (tekno.tempo.com)
Nuning pun menekankan bahwa pembagian anggaran di TNI seharusnya seimbang. Entah antara alutsista, kesejahteraan prajurit, maupun pendidikan.
Kasian juga ya pilot pesawat tempur kalau hidupnya kurang sejahtera. Padahal risiko dan tanggung jawab pekerjaannya sangat besar. Ia harus menjaga keamanan negara dari berbagai ancaman dari luar.
Namanya mengabdi untuk negara memang baiknya gak mengharap imbalan yang muluk-muluk ya ges. Cuma orang-orang mulia yang mau berkorban yang bisa bekerja mengabdi untuk negara. Kalau mau gaji gede ya mending daftar pilot pesawat komersial aja.
Pilot pesawat komersial (travel.detik.com)