Mana yang Lebih Utama, Menikahi Gadis atau Janda? Simak Jawabannya Menurut Hadist

Mana yang lebih utama, menikahi gadis atau janda? Simak jawabannya menurut hadist.

Menikah atau pernikahan adalah hal yang sangat dianjurkan pelaksanaannya bagi umat Islam. Hal ini bahkan telah dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Meski begitu, hukum menikah ini bisa menjadi wajib, sunnah, makruh, hingga haram dalam kondisi tertentu.

Seorang laki-laki yang sudah waktunya untuk menikah dan berniat mencari pasangan, bisa memilih menikahi seorang gadis atau janda. Tapi, mana yang lebih baik atua mana yang lebih utama? Menikahi gadis atau janda?

Dalam buku berjudul "Serial Hadist Nikah 1: Anjuran Menikah dan Mencari Pasangan" karangan Ustadz Firman Arifandi, yang utama menurut hadist adalah menikahi gadis. Bukan menikahi janda.

Ustadz Firman menjelaskan, bagi setiap laki-laki yang hendak menikah, disarankan mencari perempuan yang masih gadis atau perawan. Namun, menikahi gadis bukanlah sebuah kewajiban dalam agama.

Anjuran ini juga berlaku untuk perempuan yang ingin menikah. Perempuna jugabisa mengutamakan lamaran dari lelaki perjaka ketimabang yang duda.

Menikah adalah hal yang sangat dianjurkan dalam Islam (herworld.co.id)

"Hendaklah kalian menikah dengan perawan, karena mereka lebih segar mulutnya, lebih banyak anaknya, dan lebih ridha dengan yang sedikit," (HR Ibnu Majah).

Hadist ini juga disebutkan dalam riwayat Ahmad, "Dari Anas bin Malik radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda: Nikahilah wanita yang pengasih dan subur, karena aku berlomba dengan umat lain dengan jumlah kalian," (HR Ahmad).

Dalam hal ini, Ustadz Firman mengatakan tidak ada larangan dalam Islam jika seseorang telah menambatkan hatinya kepada orang janda atau duda. Hadist yang menyarankan untuk memilih selain keduanya hanyalah bersifat afdhaliyah atau yang lebih utama.

Lebih utama mana, menikahi gadis atau janda? (freepik.com)

Situasi ini pun pernah terjadi di zaman Rasulullah SAW. Kala itu, Jabir bin Abdillah memberitahu Rasulullah SAW. Dirinya ingin menikah dengan seorang janda.

Rasulullah SAW pun sempat mempertanyakannya. "Kenapa kamu tidak menikahi perawan saja sehingga kamu bisa bermain-main dengannya dan dia bisa bermain-main denganmu?" (HR Bukhari dan Muslim).

Jadi jawabannya, baik gadis atau jejaka maupun janda atau duda sebenarnya sama-sama utamanya. Tapi yang lebih utama adalah yang masih gadis atau jejaka.

Salah satu dari keduanya boleh, tapi lebih utama yang gadis atau jejaka (tempo.co)