Kelalahan dan Perubahan Mood Ekstrim Pas Mau Menstruasi Bisa Disebabkan Karena Hal Ini

PMDD lebih parah dari PMS biasa loh...

Gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD) adalah bentuk sindrom pramenstruasi yang parah (PMS). PMS mencakup berbagai gejala fisik dan emosional, seperti nyeri payudara, kelelahan, dan kemurungan. 

Biasanya dimulai satu atau dua minggu sebelum periode menstruasi wanita dan hilang dalam satu atau dua hari setelah mulai. PMDD mengikuti pola yang sama.

Gejala PMDD menyebabkan tekanan yang signifikan atau mengganggu di tempat kerja atau sekolah atau dalam hubungan. Gejala fisik juga bisa muncul pada PMDD. Seperti kelelahan, masalah tidur, perubahan nafsu makan, dan kembung.

Penyebab PMDD masih belum jelas. Kemungkinan perubahan hormonal dan neurotransmitter memicu gejala PMS dan PMDD. Banyak wanita yang menderita PMDD memiliki kecemasan, depresi, atau gangguan afektif musiman (SAD). Wanita dengan riwayat keluarga dengan gangguan ini memiliki risiko lebih tinggi terkena PMDD.

Beberapa perawatan tersedia untuk PMDD, termasuk antidepresan dan kontrasepsi oral. Ada juga suplemen yang dapat direkomendasikan dokter untuk membantu meminimalkan gejala. Perubahan pola makan dan gaya hidup, seperti teknik olahraga dan relaksasi, juga dapat membantu.

Jika tidak ditangani, PMDD dapat menyebabkan gangguan signifikan dalam hidup dan hubungan.

Apa saja gejala gangguan dysphoric pramenstruasi?

PMDD (health.harvard.edu)

Gejala gangguan dysphoric pramenstruasi mencakup aspek fisik dan emosional. Secara umum, gejala mulai 1 hingga 2 minggu sebelum seorang wanita memulai periode menstruasinya. Mereka dapat bertahan hingga hari ke-2 atau ke-3 dari periode dan kemudian menghilang selama sisa siklus.

Gejala sindrom disforik pramenstruasi yang umum:

Perubahan suasana hati atau kemurungan yang ekstrim

Kecemasan atau ketegangan yang intens

Kemarahan yang ditandai, mudah tersinggung, atau konflik antarpribadi

Kesedihan, depresi atau keputusasaan

Gejalanya bisa lebih parah dari PMS (the-breakdown.co.uk)

Plus, setidaknya satu dari gejala berikut harus ada untuk mencapai total lima gejala:

Perubahan nafsu makan, termasuk makan berlebihan atau mengidam makanan tertentu

Minat menurun pada aktivitas normal

Kesulitan berkonsentrasi

Kelelahan atau kekurangan energi

Merasa kewalahan atau di luar kendali

Gejala fisik, termasuk nyeri payudara atau bengkak, kembung, penambahan berat badan, atau nyeri otot atau sendi

Masalah tidur, termasuk tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak

Berikut adalah kriteria diagnostik lainnya:

Penyebab pasti dari gangguan dysphoric pramenstruasi belum sepenuhnya jelas. Teori utamanya adalah bahwa wanita yang menderita PMDD terlalu sensitif terhadap perubahan kadar hormon selama siklus menstruasi mereka.

Secara khusus, tubuh mereka bereaksi terhadap penurunan kadar estrogen dan progesteron setelah ovulasi yang mengarah ke menstruasi. Perubahan kadar hormon ini juga berdampak pada tiga neurotransmiter — serotonin, GABA, dan dopamin. Bahan kimia ini berperan dalam mood dan kesehatan mental.

Konsultasikan pada dokter (health.harvard.edu)