Kesaksian Eks-WNI yang Pernah Tinggal di Jepang Soal Pandangan Masyarakat Sana Pada Industri Film Dewasa

Ini dia sebuah kenyataan soal pornografi di Jepang sana.

Bagi anak zaman now +62 tentunya gak asing dong ya sama industri film ena-ena di Jepang? Hayo ngaku~

Kenal pasti dengan sosok-sosok artis yang terjun di industri ini pun cukup terkenal di luar Jepang meski tak lagi aktif, seperti halnya Maria Ozawa yang beberapa waktu lalu yang sempat berurusan dengan petugas imigrasi di Bali.

Dilansir dari News.Detik.com, sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang pernah tinggal di Jepang memberikan kesaksian dan pendapat pribadinya soal pornografi di Jepang.

Sebagian dari mereka tidak memberikan nama terang karena menilai opini soal pornografi terlalu tabu.

Wajar


Ada pengalaman dari eks WNI Jepang(Tini) yang menceritakan pengalamannya saat sedang berada di sebuah kereta. Wanita yang tinggal di Kawasaki dan bekerja di Tokyo ini pernah melihat seorang kakek tua membaca koran dewasa berisikan foto wanita tanpa busana dengan tenang dan santai.

"Padahal orang di sebelah kiri, kanan, dan di depan dia bisa melihat isi koran yang dia baca," ujar wanita yang bekerja sebagai pengajar Bahasa Indonesia paruh waktu dan sudah tinggal di Jepang selama tiga tahun terakhir.

Anehnya orang di sekitarnya pun memang gak mempedulikan, karena menurut Tini hal itu sudah menjadi privasi dan urusan pribadi. Lukman secara terpisah juga menyetujui hal yang diungkapkan Tini.

"Suatu waktu, gue sedang di mobil dan gue melihat orang di mobil sebelah gue sedang asyik nonton video porno. Mereka pun santai saja, tidak merasa harus menutupi. Kaca mobil mereka mereka juga bukan yang gelap (sehingga tidak bisa kelihatan)," ujarnya.

Majalah-majalah dewasa pun dijual di konbini (semacam minimarket) dengan bebas, meski pembelinya pun harus cukup umur. Tini menyaksikan, majalah, video, hingga komik dewasa ini ditaruh tempat khusus sendiri yang terpisah dan diberi tirai. Orang-orang tahu ke mana mereka harus mencari jika ingin mengakses konten pornografi.

Bintang panas jepang (IVPL.com)

Ekspresi mereka saat ada teman yang jadi bintang porno


Ada cerita dari seorang programmer asal Indonesia yang kini bekerja di Osaka, memberikan sedikit kisahnya. Salah satu temannya di Jepang mempunyai kawan semasa SMP yang kini menjadi bintang film dewasa.

"Awalnya dia kaget, cuma kalau orang tersebut nggak merasa bermasalah ya kenapa nggak," ujarnya.

Orang Jepang dilihatnya tak terlalu memandang negatif terhadap pekerjaan bintang porno. Temannya, warga Jepang, yang punya rekan bintang porno juga bersikap demikian. 

Bintang panas jepang (IVPL.com)

Meski begitu, bukan berarti tidak ada pandangan negatif. Bisa jadi keluarga atau orang terdekat bintang film dewasa tersebut tidak merestui.

"Karena industri ini legal, jadi ini pekerjaan biasa saja (seperti profesi lain). Juga tidak ada stigma sosial. Bahkan ada yang merasa bangga (menjadi bintang film dewasa) karena bisa membantu kehidupan seksual orang lain," ujar WNI bernama Lukman Adi Prananto (30). Lukman pernah bekerja di sebuah perusahaan swasta ternama di Jepang selama 4 tahun.

Ya begitulah lika-liku kehidupan pornografi di Jepang. Ya biasa aja, jadi gimana nih menurut kalian kalau hal itu terjadi di negara kita?

Bintang panas jepang (Grid.com)