Seorang ibu cemas mondar-mandir di depan pintu. Dia menunggu anak perempuan satu-satunya. Biasanya gak pernah lewat jam sebelas malam dia udah ada di rumah. Tapi ini udah hampir jam 02.00 dini hari.
Yanti semakin cemas memikirkan di mana anaknya berada. Monika gak biasanya tanpa kabar. Yanti udah berkali-kali menelepon ponsel anaknya. Dia juga bertanya pada temen-temen Monika juga Radit pacarnya.
#
Monika mendapatkan panggilan telepon, ada yang memesan jasa pijat yang dia tawarkan melalui media sosial. Pelanggannya kali ini katanya masih mahasisiwa. Biasanya Monika mendapatkan klien dari orang yang udah kerja.
Tarif pijatnya memang agak mahal, Rp 500 ribu sekali pijat. Yah, namanya juga pelanggan, Monika gak berfikir apa-apa dan mengiyakan tawaran itu.
Di sisi lain, Rendi sudah membayangkan malam indah apa yang akan dia dapatkan malam ini. Dalam iklannya, Monika udah ngasih kejelasan kalau jasa yang dia tawarkan BUKAN PIJAT PLUS-PLUS. Tapi ya namanya pijat mahal pasti ada plusnya donk.
Ilustrasi rumah Monika (australiantimes.com)
Rendi membayangkan akan merasakan apa yang selama ini belum pernah dia rasakan. Kesempatan menghabiskan dua jam dengan wanita yang udah dewasa.
Kali ini Rendi nekat memang, meski biasanya dia gak pernah nakal dan macam-macam. Kali ini dia merasa udah menjadi mahasiswa dan bisa lebih bebas.
Setelah tinggal bersama keluarga terus, kali ini dia tinggal sendiri di rumah keluarga di kota.
#
Seseorang mengetuk pintu. Rendi beranjak membuka dan terpana dengan kecantikan Monika.
"Silahkan masuk kak," ucap Rendi sambil grogi.
Monika mempersiapkan semua perlengkapan, minyak dan alas yang sudah dia bawa. Monika selalu bawa alas sendiri supaya lebih nyaman dan wangi.
Selama dua jam Rendi menikmati servise dari Monika. Tapi ternyata gak ada hubungan bada. Monika hanya memuaskan nafsunya aja dengan pijatan yang memuaskan.
Rendi yang udah gelap mata justru mencoba untuk memaksa Monika berhubungan dengan dia. Monika langsung meronta dan berteriak.
Kaget dengan teriakan Monika, Randi lantas memukulnya dengan botol sirup bekas hingga botol itu pecah. Kepala Monika yang terkena botol lagsung mengucurkan darah.
Dia sempat sedikit kejang setelah dipukul, lantas gak lama Monika diam. Dia bener-bener gak bergerak. Bahkan gak bernafas!
Rendi panik dengan apa yang terjadi. Tanpa berfikir panjang dia langsung meninggalkan rumah. Pergi entah ke mana.
#
Dua bulan setelah kejadian itu, polisi masih belum menemukan di mana Rendi berada.
Ilustrasi wanita dewasa (telegraph.com)