Perburuan dan Pembunuhan Sadis Para Penyihir, Masih Terjadi Di Afrika

Masyarakat Afrika masih banyak yang meyakini adanya penyihir dan kekuatan jahat mereka.

Dunia berada di bawah kesan bahwa momok perburuan penyihir berakhir pada abad ke-18. Cory berada di antara tujuh wanita dan satu pria digantung sebagai penyihir pada 22 September 1692 di Amerika dan Anna Göldi adalah wanita Swiss abad ke-18 yang merupakan orang terakhir yang dieksekusi di Eropa karena diduga punya sihir pada 13 Juni 1782.

Namun, dalam hari ini perburuan dan eksekusi penyihir masih dilakukan secara teratur di Afrika. Dalam budaya Afrika, penyihir dipercaya sebagai kanibal. Memakan korban dan meminum darahnya di dekat api. Juga bisa mengambil jiwa seseorang hingga dia mati.

Kebiasaan dan ritual aneh ini diyakini karena ada perjanjian dengan roh jahat atau hewan gaib tertentu. Misalnya seperti anjing, kucing, hyena, burung hantu, atau babon.

Perbuatan jahat penyihir bisa dilakuka dengan kekuatan magis atau dengan membuat mantra dan ramuan. Dalam banyak budaya Afrika, para penyihir diyakini bertindak secara tidak sadar; tidak sadar akan penyakit yang mereka sebabkan, mereka didorong oleh dorongan tak tertahankan untuk bertindak jahat.

Sihir dan penyihir masih menjadi isu yang berkembang di Afrika. Perburuan penyihir masih dilakukan dan banyak kejadian-kejadian yang dikaitkan dengan sihir. Meski tanpa bukti yang jelas, seseorang bahkan satu keluarga bisa dibakar di Afrika. Karena diduga sebagai penyihir.

Kepercayaan pada penyihir di Afrika (soul-of-africa.com)

Pada 16 Maret 2020 di Afrika Selatan, seorang wanita berusia 83 tahun diserang, ditenggelamkan sampai mati dalam drum air dan tubuhnya dibakar di gubuknya di Desa Majuba, di luar Sterkspruit di Cape Timur.

Massa menuduhnya bertanggung jawab atas kematian seorang pemuda. Cucu lelakinya yang berusia 23 tahun melarikan diri ketika parafin yang ditumpahkan penyerangnya ke tubuhnya gagal terbakar. Seorang pria telah ditangkap karena serangan itu dan didakwa dengan maksud untuk menyebabkan luka, pembakaran, pembunuhan dan percobaan pembunuhan.

Masih banyak penyihir yang diburu (flickr.com)

Pada Mei 2019, Ntombizodwa Toto-Madikizela yang berusia 78 tahun dipecut sampai mati di depan cucunya. Keluarganya, termasuk 13 anak-anak, melarikan diri dari desa setelah rumah mereka dibakar. Nenek itu adalah satu dari 30 orang yang terbunuh dalam insiden terkait sihir di desa itu sejak 2016. Para korban termasuk 16 wanita yang semuanya dituduh sihir dan dibacok hingga mati, beberapa di depan anak-anak mereka.

Dari dulu hingga sekarang, selalu wanita yang menjadi target hukuman. Seseorang yang diduga sebagai penyihir, akan dibunuh dengan cara yang kejam. Bahkan hingga semua keluarganya sekaligus. Masih terjadi hingga saat ini di Afrika.

Kebanyakan penyihir adalah wanita (isglobal.org)