Jangan macam-macam dengan seorang kerap diejek karena tak kunjung menikah. Tekanan seperti ejekan bisa saja berakhir berbahaya. Buktinya pernah ada kejadian yang sempat menggegerkan Korea Selatan. Saat seorang pria nekat melakukan pembunuhan masal karena tak tahan ejekan semacam ini.
Secara keji ia menghabisi nyawa 55 orang, lantaran tersinggung dengan ucapan para tetangga yang mencibirnya karena tak kunjung menikah. Pria tersebut bernama Woo Bum-kon yang ternya juga seorang polisi.
Aksi pembunuhan itu berlangsung pada tanggal 26 April malam sampai 27 April 1982 yang sekaligus merupakan pembunuhan terkeji dalam sejarah Korea Selatan. Karena Woo seorang aparat, ia memiliki senjata api, yang digunakan untuk menghabisi nyawa orang tak bersalah.
Ia menembaki satu per satu tetangganya, lantaran ia selalu diejek karna tak kunjung menikah. Korbannya tentu mulai warga sipil, anak remaja, pemilik toko hingga operator telepon ia tembak hingga tewas.
Bahkan ada laporan di sebuah di Desa bernama Ungye-Ri, Woo dilaporkan membunuh 18 orang. Pihak kepolisian Korea Selatan kesulitan menangkap Woo karena ia terus berpindah tempat di bawah kegelapan.
Tak tahan diejek, pria ini jadi pembunuh berantai (tribunnews.com)
Namun aksinya ini akhirnya bisa di akhiri di salah satu rumah warga. Saat tertangkap, Woo langsung mengakhiri hidupnya sendiri dengan meledakkan dirinya sendiri menggunakan dua granat yang dibawanya. Orang-orang yang ada di rumah tersebut pun ikut tewas bersamanya.
Total korban tercatat sekitar 56 orang selama 8 jam, termasuk dirinya sendiri. Ia juga mencederai 35 orang lainnya. Selain tersinggung dengan cibiran tak kunjung menikah, Woo juga mengidap gangguan mental.
Tak tahan diejek, pria ini jadi pembunuh berantai (marca.com)