3 Latihan Improvisasi Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi, Biar Bisa Sampaikan Maksud Hati

Kadang kamu gak tahu gimana ngomongnya sama orang. Bisa juga udah ngomong tapi belepotan. Gini latihannya gengs.

Pernah gak sih gengs, kamu beku di tengah-tengah percakapan? Gak tahu lagi mau ngomong apa dan beneran gak ada ide! Percakapan terhenti dan rasanya gak nyaman banget.

Apalagi kalau yang kamu hadapi adalah lawan jenis. Bukannya bikin dia jatuh hati malah bisa-bisa kamu dianggap aneh. Duh, gagal deh PDKT dan menyampaikan maksud hati.

Bisa juga pas kamu wawancara untuk dapetin kerjaan. Kalau sampek bingung jawab, wah bisa gagal deh. Nah, dengan latihan improvisasi ini kamu bisa meningkatkan skill komunikasi gengs.

Tidak ada jawaban yang sempurna. Tidak ada kata yang sempurna. Tidak ada skrip sempurna yang akan memberi kamu hasil yang persis sama setiap saat.

Improvisasi adalah keterampilan yang dapat diterapkan siapa pun lebih pada hubungan pribadi dan profesional mereka.

Latihan 1: Membangun kisah dengan satu kata

Latihan improvisasi ini membutuhkan setidaknya 2-3 orang, tetapi semakin banyak semakin baik. Satu-satunya aturan latihan ini adalah kamu harus menceritakan sebuah kisah dengan setiap orang yang hanya berkontribusi satu kata setiap kali.

Sebagai contoh:

A: Diki

B: Adalah

C: Seorang

A: Petani

B: yang

C :Ternyata

A: Takut

B: Pada

C: Hewan

Hal yang hebat tentang latihan improvisasi ini adalah bahwa setiap individu harus memainkan peran kecil dalam proses kreatif, tetapi tidak ada yang bisa mengacaukan keseluruhan cerita.

Sedemikian menggoda untuk menambahkan seluruh frasa, kadang-kadang ketika giliranmu, kamu bisa mengakhiri atau membuat ceritanya tetap berlanjut. Ini adalah bagian membangun kreativitas!

Hal yang sama berlaku untuk komunikasi sehari-hari. Kami tidak selalu dapat mengendalikan arah percakapan, seringkali kita perlu mundur dan memainkan peran yang lebih mendukung. Ide dasar di balik aturan ini adalah kamu menerima setiap ide dan membangunnya.

Merangkai kata (cnet.com)

Latihan 2: Tubuh Cermin

Dalam latihan improvisasi ini, kamu cuma perlu 2 orang. Peran satu orang adalah "pemimpin" dan peran orang lain adalah "pengikut".

Pemimpin memulai dengan menciptakan postur, ekspresi wajah, atau gerakan tubuh mereka sendiri yang unik. Dan kemudian pengikut itu mencerminkan apa pun yang dilakukan pemimpin. Ulangi proses ini 3-5 kali, lalu berganti peran.

Tujuan latihan ini adalah untuk membantu individu memanfaatkan keterampilan nonverbal mereka. Komunikasi adalah lebih dari sekedar kata-kata yang kita ucapkan, tetapi juga apa yang dikomunikasikan melalui tubuh dan wajah kita.

Improvisator yang baik dan komunikator yang baik adalah ahli dalam membaca komunikasi nonverbal ini dan meresponsnya secara instan.

Mirroring adalah bentuk empati. Dengan mencerminkan ekspresi wajah atau postur tubuh seseorang, kita benar-benar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang apa yang mereka pikirkan dan rasakan.

Kalau gak ada temen kamu bisa latihan sendiri kok gengs. Nyalakan TV atau YouTube, lalu tirukan gerakan orang di dalamnya. Pastikan suaranya kamu mute ya...

Dengan mempraktikkan latihan ini, kamu belajar untuk lebih memperhatikan jenis komunikasi nonverbal ini, yang sering terjadi di luar kesadaran kita.

Mengikuti gerakan orang lain (stocksy.com)

Latihan # 3: Game Gibberish

Latihan improvisasi ini membutuhkan 4 orang. Dua orang akan berbicara satu sama lain menggunakan bahasa "omong kosong" yang dibuat-buat, dan dua orang lainnya akan menerjemahkan apa yang mereka katakan.

Bibberish adalah bahasa yang gak pernah ada di dunia ini. Kamu bisa mengeluarkan suara apa aja, gerakan apa aja. Bener-bener terserah! Biar temenmu yang mengartikan.

Bergantian antara penutur gibberish mengatakan sesuatu yang gila dan aneh (kata-kata asing, suara mulut, mendengus, tertawa dll), kemudian membiarkan penerjemah menafsirkannya sesuai keinginan mereka.

Bagi para pembicara gibberish, latihan ini adalah peluang besar untuk melatih bahasa tubuh dan nada suara untuk mengomunikasikan apa yang Anda katakan. Dan bagi para penerjemah, ini adalah kesempatan bagus untuk membaca sinyal nonverbal itu dan memberi makna pada mereka.

Kedua kelompok memainkan peran dalam proses kreatif dengan cara yang berbeda. Setiap memberi makan isyarat verbal dan nonverbal mereka untuk membuat keributan. Setelah berlatih sebentar, beralih peran antara penutur dan penerjemah omong kosong.

Kesimpulan

Semua latihan ini dimaksudkan untuk menjadi menyenangkan. Jika ini terlalu serius, kamu akan kehilangan intinya dan tidak mempelajari hal baru tentang diri kamu.

Tidak boleh menilai diri sendiri selama latihan ini dengan berpikir, "Ini bodoh" atau "Ini tidak masuk akal." Cobalah untuk mengingat bahwa kamu baru saja bereksperimen.

Selamat bermain!

Gibberish (natgeo.com)