Dalam sejarah emang tercatat kalau James Cook lah yang disahkan sebagai penemu Benua Australia di tahun 1770 silam.
Soalnya Cook sendiri adalah pelaut dari Inggris, ya secara otomatis hasil temuannya itu di anggap sebagai kekuasaan Britania Raya deh.
Sudah ada yang meninggali
Meskiupun begitu, Benua Australia udah ada yang meninggali sebelum Cook dinyatakan menemukan benua ini.
Sebelum bangsa kulit putih datang, Suku Aborigin yang secara fisik mirip dengan suku-suku di daratan Pulau Papua atau wilayah Melanesia sudah mendiami pulau ini sejak lama. Namun yang tak banyak diketahui, James Cook bukanlah orang pertama dari luar pertama yang mencapai Benua Australia.
James Cook Bukanlah yang pertama
Diketahui sebelum Cook menginjakan kaki di Australia, ada pelaut Muslim asal Makassar yang sudah lebih duluan melakukan pelayaran ke sana.
Saat berlayar, mereka menggunakan Padewakang yang merupakan jenis perahu kayu kuno dan kini telah punah. Kelak, Padewakang bertransformasi menjadi Pinisi yang kini jadi kebanggaan masyarakat Makassar.
Menurut kajian dari seorang antropolog maritim asal Jerman yang bernama Horst Hubertus Liebner, masyarakat Makassar yang menyebut Australia sebagai Marege itu telah terlebih dahulu menginjakkan kakinya di Australia, bahkan berinteraksi sekaligus bekerjasama dengan Suku Aborigin.
Karena Padewakang menggunakan layar dan tenaga angin sebagai penggerak, perjalanan menuju Australia disesuaikan dengan pergerakan angin musim barat dan timur. Setiap musim barat, para pelaut muslim Makassar beserta kapal-kapal mereka bisa berlabuh di sisi Utara Australia dan tinggal selama berbulan-bulan untuk mencari teripang.
Dalam kurun waktu itu, terjadilah interaksi antara pelaut Makassar dengan Suku Aborigin. Mereka bahkan melakukan perdagangan sampai pertukaran budaya. Pada titik inilah, Suku Aborigin mengenal Islam untuk pertama kalinya dari para pelaut Makassar tersebut.
Dilansir dari Boombastis.com, Kedatangan pelaut muslim asal Makassar ini juga diangkat dalam sebuah film dokumenter yang berjudul “Before 1770 The voyage home” yang dibuat oleh Abu Hanifa Institute, sebuah organisasi non-profit yang menelusuri fakta sejarah tersebut. Di mana penelitiannya melibatkan komunitas Aborigin dan para pelaut Makassar.
Suku Aborigin (Liputan6.com)
Dalam deskripsinya, film tersebut mengisahkan perjalanan pelaut Muslim dari Makassar Indonesia yang datang ke Australia. Di sana, mereka menjalin ikatan perdagangan, persahabatan dan keluarga dengan orang-orang Aborigin sejak tahun 1500-an.
Hubungan ini bertahan dan diakui selama ratusan tahun hingga dirayakan dengan nyanyian “kembali ke tempat asalmu”.
Sejarawan Australia, Peter G Spillet, mengatakan bahwa pada periode tersebut merupakan fase interaksi budaya antara Muslim Makassar dan Aborigin, selain hubungan perdagangan teripang yang menjadi komoditas utama kedua belah pihak. Bukti-bukti kebudayaan tersebut juga ditemukan Peter dalam kosa kata Suku Aborigin modern, yang masih menggunakan 250 istilah yang diserap dari bahasa Bugis-Makassar.
Selain bahasa, bukti lainnya yang memperkuat hal tersebut adalah pemberian nama-nama Makassar di beberapa lokasi seperti Kayu Jawa di Pantai Kimberley dan Teluk Mangko di Teluk North West, Australia. Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Antropolog John Bradley dari Universitas Monash, Melbourne.
Bradley mengatakan bahwa interaksi tersebut merupakan hubungan internasional pertama bagi Suku Aborigin. Di mana hubungan ini terjadi 70 tahun lebih awal dari kedatangan James Cook dan rombongannya pada 1770. Ini artinya, pelaut Makassar berhasil mencapai Australia terlebih dahulu ketimbang James Cook.
“Mereka (orang Aborigin dan Muslim Makassar) berdagang bersama secara adil, tidak ada penilaian rasial, tidak ada kebijakan rasial,” kata Bradley seperti dilansir BBC (24/06/2014). Bradley juga membandingkan kedatangan pelaut Muslim asal Makassar yang dinilainya sangat berbeda dengan kedatangan James Cook.
Suku Aborigin dan Pelaut Makassar (d220hvstrn183r.cloudfront.net)
Kenyataan pahit suku Aborigin
Kenyataannya, sebagai orang kulit putih, Inggris mengklaim Australia secara sepihak dan menganggap benua milik Suku Aborigin tersebut sebagai Terra Nullius atau negara di tanah yang tidak dimiliki siapa pun. Secara tidak langsung, Inggris lewat James Cook dan Terra Nullius-nya telah menjajah dan memiliki Australia secara sepihak tanpa persetujuan Suku Aborigin.
Sebaliknya, para pelaut Muslim Makassar banyak meninggalkan rekam jejak berupa sejarah seperti hubungan perdagangan, budaya, hingga tradisi, yang bisa dilihat hingga saat ini. Saking eratnya hubungan tersebut, sejarah kebersamaan masyarakat Aborigin dan Makassar masih dirayakan oleh komunitas Aborigin di Australia Utara.
Gimana nih menurut kalian gengs?
Aborigin (static.ffx.io)