Dalam kolom komentar di sosial media seperti Facebook, acap kali kita menemukan ucapan seperti "woy itu berita kapan? masih aja dibahas". Tindakan membagikan berita lama bisa sangat mengganggu lini masa karena hanya akan membuat gaduh.
Untuk membatasi hal itu, Facebook menambahkan fitur baru yang akan segera memberi tahu kalian jika tautan yang akan kalian kirim adalah berita lama. Fitur ini telah diluncurkan di seluruh dunia mulai hari ini.
Kalian akan mendapat peringatan begitu kalian ingin berbagi artikel yang usianya lebih dari 90 hari. Jadi perlu kalian pikirkan apakah yang akan dibagikan ke teman-teman Facebook tersebut masih relevan atau sudah kadaluarsa.
"Selama beberapa bulan terakhir, penelitian internal kami menemukan bahwa ketepatan waktu sebuah artikel adalah bagian penting dari konteks yang membantu orang memutuskan apa yang harus dibaca, dipercaya, dan dibagikan," tulis John Hegeman, wakil presiden Feed and Stories dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari Engadget.
Dia menambahkan bahwa masalah ini telah membuat penerbit berita khawatir. Ketika orang-orang berbagi berita lama mereka membingkai sebagai sesuatu yang lebih mutakhir (sengaja atau tidak), yang dapat menyebabkan beberapa kebingungan tentang keadaan saat ini dari cerita atau topik tertentu.
Praktik ini kerap terjadi di sosial media semacam Facebook. Tak hanya beritanya tidak relevan secara waktu. Kadang warganet di Indonesia juga kerap membagikan tautan berita yang tidak relevan secara geografis.
Facebook peringatkan berbagi tautan berita lama (au.pcmag.com)
Pemberitahuan terbaru Facebook dibuat berdasarkan alat verifikasi berita yang diperkenalkan pada 2018, seperti membawa lebih banyak konteks ke artikel yang dibagikan orang, termasuk berita dan informasi terkait tentang penerbit dari halaman Wikipedia mereka, jika ada.
Perusahaan berencana menguji jenis pemberitahuan lainnya dalam beberapa bulan mendatang. Salah satu yang dipertimbangkan akan mengarahkan pengguna ke pusat informasi COVID-19 ketika seseorang membagikan tautan ke sesuatu yang menyebutkan penyakit tersebut.
Manuver Facebook ini bukan satu-satunya platform yang mendorong orang untuk lebih hati-hati mempertimbangkan apa yang mereka bagikan. Awal bulan ini, Twitter memulai tes Android di mana ia bertanya kepada pengguna apakah mereka ingin benar-benar membaca artikel sebelum mereka tweet itu.
Facebook peringatkan berbagi tautan berita lama (engadget.com)