UFC (Ultimate Fighting Championship) kembali tercoreng namanya ulah salah satu petarungnya yang kedapatan menggunakan obat terlarang. Rachael Ostovich mendapat hukuman dari UFC karena mengkonsumsi obat yang mempengaruhi pembentukan ototnya.
Badan Anti-Doping Amerika Serikat (USADA) menyebutkan bahwa atlit MMA yang berusia 29 tahun ini, terbukti menggunakan dua zat terlarang untuk membentuk otot. Dua zat terlarang itu adalah ostarine dan GW1516.
Ostarine sendiri merupakan zat yang berikatan dengan reseptor androgen yang menyebabkan efek anabolik dan berujung pada peningkatan sintesa protein dan pembentukan jaringan otot.
Petarung yang melakukan debut UFC pada Desember 2017 ini juga diketahui menggunakan zat GW1516 yang memaksa tubuh menggunakan lemak daripada karbohidrat sebagai sumber energi, efeknya, berat badan bisa turun lebih cepat.
Ostovich menjalani tes sejak Februari lalu ketika ia akan bertarung dengan Shana Dobson. Pertandingan ini akhirnya ditiadakan lantaran Badan Anti Doping Amerika Serikat curiga dengan bentuk tubuh Ostovich.
Rachael Ostovich diskors setahun karena pamakaian doping (Instagram @rachaelostovich)
Karena terbukti menggunakan dua zat terlarang itu, petarung UFC yang lahir di Hawaii ini disanksi skors atau larangan bertanding selama setahun. Seperti yang dilansir dari News.com.au, Ostovich baru bisa bertarung lagi pada 3 Januari 2021.
Publik menduga bahwa alasan dibalik penggunaan obat terlarang ini karena rumah tangga Ostevich berantakan. Ia mengalami kekerasan fisik dari suaminya Arnold Brendon yang juga atlit MMA.
Kasus ini sudah maju ke meja hukum dan mencapai vonis pada 16 Mei 2019. Arnold terbukti bersalah dan mendapat ganjaran empat tahun penjara. Sedangkan Ostovich mendapat hak asuh anak mereka bernama Ruby.
Rachael Ostovich diskors setahun karena pamakaian doping (Instagram @rachaelostovich)