Pulau Sentinel merupakan salah satu pulau kecil yang terletak di Samudra Hindia. Pulau kecil ini jadi terkenal justru karena terlarang untuk dikunjungi. Aneh ya?
Yap, pulau ini terlarang untuk dikunjungi karena dihuni oleh suku paling primitif di dunia. Pulau ini terletak di Kepulauan Andaman dan masuk dalam wilayah India. Sebenernya juga nggak jauh dari Indonesia atau ASEAN.
Nah, inilah beberapa fakta tentang Pulau Sentinel yang menolak peradaban modern dan terlarang untuk dikunjungi.
#1 Menolak peradaban modern
Pulau Sentinel atau North Sentinel Island adalah pulau paling terlarang untuk dikunjungi. Kita nggak bisa jalan-jalan ke sana karena pulau ini dihuni oleh Suku Sentinel yang masih primitif.
Mereka menolak peradaban modern. Orang asing nggak boleh masuk ke sana, atau mati! Setiap anggota suku nggak akan peduli apa pun tujuan kamu ke sana. Kamu justru akan mendapat sambutan berupa lemparan tombak.
Penduduk pulau ini menolak peradaban modern (scmp.com)
#2 Orang asing bisa mati setibanya di sana
November 2018 lalu, seorang misionaris asal Amerika Serikat bernama John Allen Chau ditemukan tak bernyawa lagi di pulau itu. Chau datang ke pulau kecil itu dengan membayar nelayan ilegal India.
Padahal tujuan Allen Chau adalah menyebarkan ajaran agama Kristen kepada Suku Sentinel. Sayangnya, kehadiran Chau jelas tidak pernah diharapkan penduduk pulau itu.
Keesokan hari setelah tiba di sana, Chau ditemukan tewas terkena panah yang ditembakkan suku tersebut.
John Allen Chau (theguardian.com)
#3 Pulau yang terlarang untuk dikunjungi
Pulau Sentinel berdekatan dengan perairan Myanmar dan Indonesia. Pulau ini juga masuk dalam wilayah kedaulatan India. Namun, pemerintah India memutuskan untuk menjadikan pulau itu sebagai pulau terlarang untuk dikunjungi siapapun.
India sendiri selalu gagal untuk menjalin hubungan baik dengan suku di pulau kecil tersebut. Bahkan pendekatan ini telah dimulai sejak tahun 1964.
Akhirnya, pemerintah India menerapkan zona terlarang sejauh 3 mil dari pulau tersebut.
Orang asing bisa mati kalo tiba di sana (indiatimes.com)
#4 Terdampak gelombang tsunami 2004
Tsunami tahun 2004 menyapu kawasan Aceh dan sejumlah negara di Samudra Hindia. Satu di antaranya adalah Pulau Sentinel juga.
Kala itu, para relawan mencoba mengirimkan bantuan berupa makanan dan pakaian ke pulau tersebut. Relawan juga bertugas untuk mencari korban hilang yang mungkin terbawa gelombang tsunami hingga ke pulau itu.
Para relawan memang tak bisa mendekat ke North Sentinel Island. Mereka terbang menggunakan helikopter ke sana. Namun, Suku Sentinel sendiri memang menolak kedatangan orang asing.
Beberapa anggota suku pun mencoba untuk menghalau kedatangan para relawan dengan cara apa pun. Mereka pun melemparkan tombak dan anak panah ke arah helikopter.
Helikopter aja dipanahin sama mreka (survivalinternational.org)
#5 Film dokumenter "Man in Search of Man"
Jauh sebelum terbunuhnya Allen Chau dan relawan tsunami Samudra Hindia datang, sekelompok orang pernah nekat berkunjung ke pulau terlarang tersebut. Mereka punya misi untuk membuat film dokumenter tahun 1974 silam.
Saat mereka mulai merekam kondisi pulau terpencil itu, sang sutradara bernama Prem Vaidya, mengalami cedera serius. Paha sang sutradara terkena anak panah sepanjang 2,4 meter.
Sementara rekaman orang-orang yang nekat berkunjung ke pulau ini sempat diabadikan menjadi film dokumenter berjudul "Man in Search of Man".
Itulah beberapa fakta tentang Pulau Sentinel yang menolak peradaban modern dan terlarang untuk dikunjungi. Meski dekat dan menarik untuk dicari tahu, plis ... kamu nggak usah nekat mau jalan-jalan ke sana.