Yamaha Tak Akan Ikuti Seri MotoGP jika Balapan Hanya Dilakukan di Eropa

Tim Yamaha mengancam tak akan ikuti seri MotoGP juka balapan hanya dilakukan di daratan Eropa.

Perhelatan MotoGP 2020 semestinya dimulai pada bulan Maret yang lalu. Tetapi karena pandemi virus Corona, beberapa seri balapan kemudian ditunda atau bahkan dibatalkan oleh organisasi penyelenggara, yakni Dorna Sports.

Dorna sudah berpikir keras dan baru bisa mengeluarkan kalender kompetisi baru pekan lalu. Kali ini turnamen MotoGP hanya akan menghadirkan 13 seri yang akan dilakukan di lima sirkuit. Jadi akan ada sirkuit yang menggelar balapan ganda.

Ditambah lagi ada sekanario bahwa ke-tiga belas seri tersebut hanya akan dilaksanakan di daratan Europa saja. Dengan alasan pandemi corona ini masih belum mereda di luar Eropa sedangkan penerbangan ke benua lain masih sangat sulit.

Hal ini membuat pabrikan asal Jepang, Yamaha mencari solusi atas masalah yang ditimbulkan dari kebijakan ini. Dan satu hal yang paling nampak adalah masalah izin tinggal kru. Yamaha memiliki mekanik yang berasal dari Jepang dan Australia.

Mereka masih bisa menerbangkan tim mekanik tersebut ke negera yang ditunjuk. Sedangkan tim mekanik biasanya mendapat kesempatan untuk kembali ke negaranya masing-masing ketika jeda balapan. Namun hal ini tak mungkin karena ada kebijakan pembatasan sosial.

Yamaha tak akan ikuti seri balapan MotoGP (rtrsports.co.uk)

Sedangkan di sisi lain, Eropa memberikan visa tunggal yang berlaku hanya 90 hari per enam bulan. Padahal ke-tiga belas balapan tersebut rencananya akan diselenggarakan selama empat bulan.

Tentu saja hal ini membuat bos Yamaha berang. Bahkan ia sampai membuat pernyataan bahwa timnya akan mundur dari turnamen MotoGP jika tetap akan dilaksanakan di Eropa saja. "Kami sudah tegaskan sebelumnya. Kami hanya bisa ikut MotoGP jika solusi atas masalah ini ditemukan. Insinyur mesin kami dari Jepang harus hadir saat balapan," ungkap Jarvis, dilansir Crash.

Yamaha tak akan ikuti seri balapan MotoGP (motorcyclenews.com)