Viral Lelaki Indonesia Orasi untuk Damaikan Pendemo AS yang Memprotes Kasus Rasisme dan Diskriminasi

Viral lelaki Indonesia orasi untuk damaikan pendemo AS yang memprotes kasus rasisme dan diskriminasi.

Seorang lelaki berkemeja hitam berhasil mencuri perhatian banyak orang. Lelaki itu membuat banyak pasang mata tertuju kepadanya dalam aksi protes kematian George Floyd yang berlangsung di Amerika Serikat (AS).

Lelaki itu menarik perhatian karena orasi yang disampaikannya. Terutama di hadapan para demonstran di Santa Monica, California, pekan lalu.

Semua mata tertuju kepadanya semenjak dirinya memperkenalkan diri dalam orasinya tersebut. Dia mengaku sebagai lelaki asal Indonesia. Lahir di Indonesia.

Dalam orasinya yang disaksikan ribuan orang itu, lelaki Indonesia tersebut mengutarakan pendapatnya soal diskriminasi dan rasisme yang pernah dialaminya. Bahkan dia menyebut hal itu dia alami di Indonesia.

Lelaki Indonesia itu mengatakan bahwa dirinya tahu betul bagaimana menjadi kaum minoritas di tengah keberagaman Indonesia.

Protes Black Lives Matter di Los Angeles, AS (latimes.com)

Orasinya itu bahkan sempat direkam dan diunggah ke media sosial. Orasi lelaki Indonesia yang tak diketahui namanya itu juga viral setelah diunggah oleh pengguna Twitter @__sintaelvhee2_.

“I was born in Indonesia. And I know what does it mean by prejudice and discrimination,” ucap lelaki Indonesia itu.

Orasi lelaki Indonesia di Santa Monica (Twitter @__sintaelvhee2_)

Orasinya yang cukup berapi-api itu juga cukup didengar oleh ribuan demonstran. Orang-orang yang melakukan unjuk rasa tentang kasus rasisme dan diskriminasi ini juga setuju atas pernyataan-pernyataan tegasnya.

Lelaki itu juga memberikan dukungan yang wajar. Beberapa pernyataannya pun tetap membuat tenang dan tak memprovokasi para pengunjuk rasa.

“Look at my English is broken. But I’m here for you. My heart is for you. My spirit is for you,” katanya dalam pidatonya itu.

Pidato yang disampaikan lelaki Indonesia itu akhirnya mengajak para pengunjuk rasa untuk hidup berdampingan meski dalam banyak perbedaan. Dia juga mengatakan untuk berdampingan dengan landasan cinta dan kasih sayang terhadap sesama.

"Love is patient and kind. Love doesn't envy. Or Both. It is not arrogant. It is not rude," katanya dengan bijak.

Setelah berorasi, lelaki Indonesia itu melanjutkan pidatonya dengan berdoa bersama.

Pidato itu mendapat dukungan dari para demonstran (esotouric.com)