Pengembang Gim Call of Duty Janji Akan Buru Pemain Rasis Lebih Agresif Lagi

Pemain rasis di gim Call of Duty akan mendapat hukuman yang sangat berat dari pihak pengembang.

Aksi protes dan demonstrasi Black Lives Matter di Amerika Serikat sudah mempengaruhi sejumlah sektor termasuk dunia gim. Sejumlah rencana ditunda untuk menghormati protes tersebut mengingat isu ini dipandang sebagai masalah fundamental masyarakat negeri Paman Sam. 

Sebagai pelaku dunia gim, Activision dan Infinity Ward juga turut menanggapi protes tersebut, pertama dengan menunda musim terbaru dari sejumlah gim Call of Duty. Mereka bahkan akan melakukan sesuatu yang lebih dalam lagi terkait masalah rasial ini.

Infinity Ward berjanji akan menindak keras rasisme yang terjadi di dalam gim penembak militernya. Mereka akan berupaya untuk memantau dan mengidentifikasi konten rasis dengan berbagi macam cara.

Semisal, pengembang akan menerapkan lebih banyak sistem pelaporan dalam game dan tak segan-segan memberi ban permanen kepada pemain yang kerap melakukan tindakan rasis baik verbal maupun non-verbal. 

Pengembang COD akan tindak pemain rasis lebih agresif (callofduty.com)

Infinity Ward juga akan menambahkan lebih banyak filter konten dan menerapkan batasan yang lebih ketat ketika pemain ingin mengubah namanya, termasuk juga "mengevaluasi" perubahan yang akan membantu pemain ketika mereka melaporkan seorang pelanggar.

Perusahaan mengatakan telah meningkatkan upaya anti-rasis sejak meluncurkan Modern Warfare, tetapi mereka harus "melakukan pekerjaan yang lebih baik" dan ingin "meminta maaf" karena upaya selama ini dirasa tidak cukup.

Butuh beberapa saat untuk membuktikan janji Infinity Ward hingga hasilnya dapat diterjemahkan. Namun, ini setidaknya menjadi pengakuan bahwa rasisme adalah masalah yang sedang berlangsung di Call of Duty dan game multiplayer lainnya. 

Dan bahwa memerangi kebencian seringkali membutuhkan langkah agresif di luar filter kata kunci dan ban pemain.

Pengembang COD akan tindak pemain rasis lebih agresif (youtube.com)