Perubahan perilaku adalah kunci untuk mencapai tujuan atau hasil yang kita inginkan. Tapi nyatanya berubah itugak gampang. Apalagi mengubah kebiasaan yang udah lama kita lakukan. Nyatanya susah banget!
Misalnya kamu pengen hidup lebih produktif, pola makan teratur, rajin olahraga atau meningkatkan pendapatan semua bergantung pada pengembangan perilaku baru. Untuk mengembangkan kebiasaan baru, kita juga harus menghentikan kebiasaan lama.
Katanya menghentikan kebiasaan, dibutuhkan 21 hari. Tetapi untuk membangun perilaku baru secara berkelanjutan adalah perjuangan yang bisa lebih panjang dan terjal. Di tahap ini banyak dari kita gagal dan mengalami kemandegan.
berikut ini beberapa alasan ilmiah kenapa mengubah kebiasaan dan perilaku bisa sangat susah.
1. Masalalu mempengaruhi perubahan perilaku
Kebiasaan dan perilaku bisa jadi usang dan harus diganti untuk bisa mendapatkan hidup yang lebi baik di masa yang akan datang. keyakinan dan pemahaman membentuk kebiasaan banyak yang kita bentuk antara usia 0-7 tahun.
Kepercayaan itu membatasi kita saat ingin berubah dan memiliki keyakinan baru gengs. Kepercayaan kita mengendalikan perilaku kita. Jika kita ingin mengadopsi kebiasaan baru untuk mendorong perubahan, kepercayaan itu mulai menghalangi.
Sistem kepercayaan kita biasanya mendorong perilaku kita dari pikiran bawah sadar. Ini berarti kita tidak menyadarinya dan secara otomatis dapat kembali ke perilaku lama.
Kunci untuk berubah di sini adalah kesadaran: menjadi sadar akan keyakinan apa pun yang kamy miliki dan membuat keputusan sadar untuk mengubahnya.
Masa kanak-kanak (huffingtonpost.co.uk)
2. Nilai hidup
Ada juga hal-hal yang tertanam kuat yang kita sebut nilai. Ini tertanam dengan berbagai jajaran keyakinan yang berbeda. Nilai-nilai kita adalah hal-hal yang penting bagi kita. Mereka adalah alasn dari beragam hal yang kita lakukan.
Nilai adalah pusat dari siapa diri kita dan menjadi pendorong yang paling kuat. Nilai yag dimiliki seseorang memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengalami perubahan perilaku. Dengan tingkat kontrol diri yang lebih tinggi dan pandangan yang lebih lengkap tentang siapa kamu sebagai pribadi.
Nilai yang kita anut akan menentukan perubahan yang bisa kita lakukan. Jika ingin berubah bukan hanya perilaku yang jadi fokus, tapi juga mengubah nilai hidup kita secara sadar. Agar dia menjadi pondasi baru alam bawah sadar.
Kuncinya di sini adalah memiliki kesadaran. Ingat nilai-nilai kita berada di alam bawah sadar kita, dan tidak banyak orang yang memahaminya. Menyadari nilai-nilai akan membantu untuk menentukan apa yang harus di ubah.
Keyakinan dan nilai hidup (theladders.com)
3. Secara alami kita tidak bisa berjalan bertentangan
Psikolog Klinis Dr. Soph berfokus pada membuat ilmu saraf sederhana dan mudah dipahami. Dia merujuk berjalan di jalur perlawanan paling tidak sebagai "homeostasis," yang menjaga hal-hal yang sama.
Hal-hal yang sama adalah zona nyaman dan aman yang sulit sekali ditinggalkan.
Ketika otak mengulangi suatu kebiasaan (berjalan dengan autopilot), ia tidak perlu menggunakan banyak energi karena ia tidak harus menggunakan korteks prefrontal.
Melakukan hal yang sama lebih mudah bagi otak daripada melakukan hal yang baru. Lalu secara gak sadar otak ingin kembali melakukan hal yang sama.
Ketika ingin mengubah kebiasaan penting untuk mengubah sistem nilai kita dan melakukan kebiasaan itu terus menerus. Hingga akhirnya jadi kebiasaan baru.
Berjalan (ggia.berkeley.edu)