Seorang pria asal China telah bertahun-tahun mengalami hal yang paling nggak enak di dunia: kesepian! Tapi anehnya, dia memilih untuk lakukan karantina diri selama bertahun-tahun.
Dia tetap tak ingin keluar dari rumahnya. Bahkan hingga dia berubah menjadi manula.
Lambat laun, pria kesepian ini membuka diri untuk diadopsi oleh siapapun. Dia pun pernah memberi tahu tetangganya bahwa dia siap untuk diadopsi beberapa tahun sebelumnya.
"Pria tua kesepian berusia 80-an tahun. Bertubuh kuat. Bisa belanja, memasak, dan merawat dirinya sendiri. Tidak punya penyakit kronis. Saya pensiunan dari lembaga penelitian ilmiah Tianjin, dengan pesangon bulanan Rp13 juta per bulan," tulis Han Zicheng dalam selebaran.
“Harapan saya ada orang atau keluarga baik hati akan mengadopsi saya, merawat saya melewati usia lanjut, dan menguburkan tubuh saya jika meninggal nanti,” lanjutnya dalam selebaran itu.
Dikutip dari Washington Post, pria kesepian asal China itu bernama Han Zicheng. Dia mantap pada keyakinannya bahwa dia tidak akan pergi ke panti jompo dan menghabiskan sisa hidupnya di sana.
Han Zicheng kemudian diketahui sebagai seorang duda. Dia tinggal jauh dari anak-anaknya. Dia juga pernah memberi tahu tetangga-tetangganya bahwa dia adalah pria kesepian dan takut mati sendirian.
Han Zicheng, pria kesepian asal China (intisari.grid.id)
Dalam budaya China, para manula umumnya akan dirawat oleh anak-anak dan cucu-cucu mereka. Hingga ajalnya tiba.
Namun, kebijakan satu anak yang diterapkan China membuat puluhan juta manula seperti Han Zicheng berjuang hidup sendirian. Mereka umumnya jadi orang tua yang kesepian tanpa dukungan keluarga. Kebijakan ini bahkan didukung oleh perubahan sikap anak muda China.
Selebaran yang ditulis oleh Han Zicheng itu suatu kali pernah menjadi viral di media sosial. Apalagi judulnya terpampang dengan jelas, "Mencari seseorang untuk mengadopsi saya".
Semenjak itu, telepon rumahnya pun selalu berdering. Beberapa keluarga pun datang ke rumah Han Zicheng. Sayang, Han Zicheng gagal menemukan keluarga yang benar-benar mencintainya.
Usianya waktu itu 80-an, dan dia hidup sendirian (stuff.co.nz)
Tak kunjung dapat keluarga yang cocok, han Zicheng tetap menjadi seorang pria kesepian. Dia tetap melakukan karantina diri. Dia bahkan sering mengomel tentang pemerintah, termasuk makanan yang ada di rumahnya.
Han Zicheng, seorang pria kesepian asal China itu, akhirnya meninggal dunia pada Maret 2018 lalu. Tak ada satu pun keluarga yang benar-benar mau mengadopsinya.
Tapi untunglah, Han Zicheng nggak benar-benar mati sendirian. Ada seorang teman barunya yang mau membawa dirinya ke rumah sakit. Persis sebelum Han Zicheng meninggal dunia.
Teman baru Han Zicheng itu setidaknya bisa mematahkan ketakutan pria kesepian itu. Soalnya, Han Zicheng benar-benar takut tidak ada seorang pun yang menemaninya ketika ajal tiba.
Dia pernah membuka diri untuk diadopsi, tapi nggak ada yang cocok (stuff.co.nz)
Salah seorang putra Han Zicheng yang tinggal di Kanada membantah pemberitaan beberapa surat kabar tentang ayahnya. Terlebih semenjak ayahnya disebut pria kesepian yang membuka diri untuk diadopsi.
Sang anak menegaskan bahwa dia dan anak-anak lainnya telah berusaha merawatnya dengan baik. Namun ... anak Han Zicheng tidak memberikan rincian apa pun yang menguatkan pendapatnya itu.
Hingga akhirnya dia meninggal dunia, meski tak benar-benar sendirian (stuff.co.nz)