Mengenal Kondisi Quarantine Fatigue, Jenis Kelelahan Yang Dialami Banyak Orang Di Masa Pandemi

Di masa pandemi ini, banyak orang lagi ngerasain sebuah kondisi yang namanya quarantine fatigue. Seperti apa ya?

Semenjak kasus corona merebak, kurang lebih kita udah diam di rumah selama 2-3 bulan. Sebenarnya, ini nggak sesederhana ‘di rumah aja’ tapi memang jadi banyak yang berubah. Kita nggak bisa lagi beraktivitas kayak biasa. Pokoknya, semua mendadak nggak bisa lagi kayak sebelumnya. 

Belum lagi banyak hal yang bikin kepala pusing. Ya harus kerja dari rumah yang nyatanya nggak semudah itu bagi sebagian orang. Nggak bisa ketemu orang tersayang. Nggak bisa bepergian cari hiburan. Nggak bisa kongko atau makan di luar. Keluar rumah paling cuma ke minimarket atau belanja stok makanan. 

Hal ini pada akhirnya menyebabkan sebuah fenomena yang disebut quarantine fatigue. Apa sih itu? 

Menurut Mary Fristad, PhD, ABPP, seorang psikolog di The Ohio State University Wexner Medical Center, quarantine fatigue ini disebabkan adanya perubahan dalam berbagai aspek kehidupan dan ketidakpastian tentang masa depan gara-gara pandemi ini. 

Mungkin saat ini, kamu, pasanganmu, teman, saudara, keluarga, tetangga, temannya teman, atau sekadar lihat berita sudah ada yang positif Covid-19, kena PHK, bangkrut, stres, dan hidup dalam kebingungan. 

Kalau kata Psikoterapis Paul L. Hokemeyer, PhD, quarantine fatigue ini berasal dari kelelahan emosional semasa pandemi dan efeknya pada kehidupan. Orang jadi lelah sama peraturan untuk social distancing, jaga kebersihan, bosan, bangkrut, dan lelah oleh semua. 

Quarantine Fatigue (indiatimes.com)

Akhirnya kondisi ini bikin orang jadi pusing, cemas, dan khawatir. Memang sih kita juga nggak tahu kapan semua bisa balik lagi kayak dulu atau kayak gimana sih yang dibilang akan ada ‘new normal’ setelah ini. 

Apalagi buat yang lagi sakit atau mengalami masalah keuangan, kondisi kayak gini bikin orang makin stres. Mereka yang kena PHK atau dipaksa resign pun bingung karena susahnya mencari pekerjaan baru di tengah masa sulit seperti sekarang. 

Orang-orang yang pekerjaannya makin terasa berat pun bisa ngerasain quarantine fatigue. Misalnya, harus bekerja dari rumah yang tugasnya jadi makin banyak, ditambah harus menemani anak sekolah online. Karena di rumah, berarti harus siapin makanan dari pagi, siang, malam. Belum beres-beres rumah, cuci piring, wahhh pusing dan melelahkan deh!

Quarantine Fatigue (wikipedia.org)

Psikolog klinis Melissa Wesner mengatakan kalau tiap orang tuh punya cara sendiri dalam merespons situasi kayak sekarang ini. Ini semua bergantung pada pengalaman hidupnya juga. Memang nggak bisa sama pada setiap orang. Kadang, ada yang terasa biasa aja, tapi bagi orang lain menyiksa. 

Misalnya, para introvert akan merasa senang-senang aja diam di rumah. Sementara itu,  kaum ekstrovert merasa stres karena nggak bisa bepergian dan bertemu secara langsung dengan orang lain. 

Nah, untuk gejala dari quarantine fatigue ini juga beragam. Beberapa orang merasa kelelahan fisik, mata terasa tegang, sering merasa cemas, sampai susah tidur.

Quarantine Fatigue (health.harvard.edu)