Siapa sih yang nggak tergiur dengan pekerjaan bergaji tinggi? Apalagi kalau pekerjaannya berada di lingkungan kerajaan. Kebayang kan bakalan dikelilingi kemewahan kayak gimana? Tiap hari kamu akan bertemu para bangsawan dan anggota kerajaan.
Tahan dulu! Ternyata nggak semua cerita kerajaan itu berakhir bahagia dan manis lho. Kamu harus tahu pengalaman seorang asisten pribadi yang punya kisah penuh kekejaman dari sesosok putri bangsawan Arab Saudi di Riyadh.
Yuk langsung kita simak kisah selengkapnya~
Semua berawal saat Catherine Coleman, perempuan asal Filipina ini melamar pekerjaan untuk menjadi asisten pribadi. Memang dia tergoda karena pekerjaan ini bayarannya sangat tinggi. Pun, siapa sih yang nggak pengen coba pengalaman bekerja di kerajaan?
Sayangnya, ketika ia resmi diterima dan dikontrak 1 tahun, semua tak berjalan sesuai bayangan. Memang yang namanya bekerja nggak selalu enak, tapi apa yang dirasakan Catherine sudah keterlaluan.
Menurut penuturan Catherine, sang putri ini suka menghukum para pelayan, baik secara fisik maupun verbal. Sang putri yang tak disebutkan namanya ini bahkan nggak segan-segan menyiksa para pelayan dan menyebut mereka sebagai binatang.
Ilustrasi perempuan Arab (meyer-reumann.com)
Salah satu tugas yang diberikan putri kepada Catherine adalah menghukum para pelayan yang melanggar aturan. Tapi, aturan-aturan yang ada juga nggak wajar bagi Catherine.
Sejak awal, Catherine diminta menghapalkan protokol sepanjang empat halaman. Beberapa aturan yang harus dipatuhi antara lain nggak boleh memunggungi anggota kerajaan, nggak boleh menjalin hubungan intim, dan dilarang berteman dengan staf lain.
Sebagai asisten pribadi, tugas Catherine pun nggak lebih baik dari para pelayan. Sang putri pun pernah meminta dirinya membersihkan kamar mandi dan mencuci baju pakai tangan semalaman.
Yang bikin Catherine bergidik, saat ia diperlihatkan foto-foto para pelayan yang punya luka fisik gara-gara dihukum oleh putri. Aneh dan bikin merinding nggak sih?
Dari sekian banyak kekejaman di sana, salah satunya adalah seorang pelayan pernah disiram air es dan disiruh diam di luar ruangan. Padahal saat itu adalah musim dingin! Terus ada juga pelayan yang pernah ditendang~
Tapi bagian anehnya, para korban kekejaman ini mengaku dipaksa menerima uang atau emas sebagai tanda kalau mereka memaafkan kelakukan putri.
Ilustrasi perempuan Arab (myfavouriteworks.com)
Walau merupakan tugasnya untuk menghukum para pelayan, Catherine tidak melakukan hal itu. Saat sang putri tahu, ia langsung murka dan Catherine pun berada dalam masalah besar.
Ngerasa nggak tahan dengan semua yang terjadi, Catherine pun memutuskan untuk mundur walau baru 3 bulan bekerja. Namun, karena nggak sesuai perjanjian, Catherine harus membayar penalti USD 4.000 atau sekitar Rp60 jutaan.
Daripada harus membayar penalti yang jumlahnya besar dan nggak bisa keluar dari Arab Saudi, Catherine pun memutar otak.
Sampai akhirnya ia mengancam bakalan ngaduin semua ke pelindung laki-lakinya selama di Arab Saudi tentang kekejaman yang ia lakukan. Akhirnya ia pun terbebas dan mendapatkan izin untuk pulang ke negaranya.
“Mengucapkan selamat tinggal kepada staf, mengetahui bahwa mereka tidak memiliki sarana untuk melarikan diri, adalah salah satu hal tersulit yang harus saya lakukan. Namun saya tahu saya harus pergi - untuk kewarasan dan kelangsungan hidup saya,” kata Catherine.
Ilustrasi perempuan Arab (geslworldwide.com)