Kisah Perempuan-perempuan Pemberani yang Bertaruh Nyawa Demi Kabur dari Korea Utara, Apa Berhasil?

Kisah perempuan-perempuan pemberani yang bertaruh nyawa demi kabur dari Korea Utara. Apa berhasil?

Kabur dari Korea Utara bukan perkara mudah. Setiap warga Korea Utara yang berani kabur dari negaranya, mereka bisa kehilangan nyawanya.

Jadi, ini tidak semudah dan seindah cerita di drama Korea "Crash Landing On You" ya. Sebab, orang-orang Korea Utara bener-bener bertaruh nyawa, dan nggak sedikit yang telah mati karena akhirnya tertangkap.

Tapi, ada juga kok orang-orang yang berhasil kabur dari negaranya Kim Jong Un. Mereka telah berkorban banyak hal dan menempuh medan yang sulit. Semua itu dilakukan demi mendapat kebebasan dari negeri

Inilah kisah perempuan-perempuan pemberani yang bertaruh nyawa demi kabur dari Korea Utara. Apa berhasil?

Sunny

Sunny adalah seorang perempuan pemberani asal Korea Utara. Dia kabur dari negara tempat kelahirannya ketka usianya masih 12 tahun. Alasannya adalah masa sulit yang menimpa Korea Utara tahun 1990-an.

Banyak warga melewati masa sulit itu dengan kelaparan. Buat Sunny, situasi itu sangat berat untuk dilalui. Dia bisa menyaksikan sendiri 2 dari 3 orang meninggal akibat kelaparan.

Sunny (YouTube Asian Boss)

Sunny bercerita bahwa dia kabur dari Korea Utara saat musim dingin. Sunny kabur lewat Sungai Tuman yang berbatasan dengan China.

Sunny kabur dengan berjalan kaki melintasi sungai itu. Untunglah dia nggak ketahuan dan berhasil pergi dari negaranya yang dipenuhi orang-orang kelaparan.

Yeonmi Park

Hampir sama dengan Sunny, Yeonmi Park adalah perempuan pemberani yang pertaruhkan nyawanya demi kabur dari Korea Utara. Waktu itu, perempuan ini masih berusia 13 tahun. 

Dia melarikan diri dari negeri Kim Jong Un karena merasa hidupnya seperti sebuah siksaan. Apalagi terkait peristiwa kelaparan pada tahun 1990-an silam.

Yeonmi Park (nationalpost.com)

Yeonmi Park bahkan melihat orang meninggal di sekolahnya karena kelaparan. Situasi itu sangat berat baginya. Yeonmi Park bahkan bertahan hidup dengan makan capung.

Ayah Yeonmi sendiri ditangkap dan dikirim ke kamp selama 10 tahun. Akibatnya, keluarga Yeonmi melakukan perdagangan terlarang demi memperoleh uang dan bertahan hidup.

Lee Hyeonseo

Lee Hyeonseo adalah seorang perempuan yang tumbuh besar di Korea Utara. Awalnya, Lee melihat bahwa negaranya adalah yang terbaik di planet Bumi.

Tapi kelaparan dan kemiskinan yang terjadi pada tahun 1990-an juga membuatnya bertanya-tanya. Karena dia yakin negaranya adalah yang terhebat di planet.

Lee Hyeonseo (jakartaglobe.id)

Akhirnya, Lee Hyeonseo memutuskan melarikan diri dari Korea Utara ketika umurnya masih 14 tahun.

Lee Hyeonseo berhasil kabur dari Korea Utara dan bersembunyi di China. Dia pun berkumpul dengan para pengungsi di sana.

Nara

Perempuan pemberani selanjutnya adalah Nara. Dulunya, Nara tinggal di Hamgyeongbokdo, Kota Chongjin, Korea Utara. Dia pun kabur dari Korea Utara tahun 2015 lalu. Berarti udah masuk ke pemerintahannya Kim Jong Un tuh.

Nara kabur dari Korea Utara dengan cara membayar 10 ribu dollar AS. Setelah itu, Nara pun masih harus berenang melintasi Sungai Amrok yang berbatasan dengan Kota Yanji, China.

Nara (YouTube Humans of North Korea)

Setelah berhasil kabur dan berpindah-pindah negara, Nara malah ditangkap di Thailand. Dia dijebloskan ke penjara Thailand selama 1 bulan.

Selanjutnya, Pemerintah Thailand mengontak pemerintah Korea Selatan. Nara akhirnya dibebaskan dan diperbolehkan tinggal di Korea Selatan hingga sekarang.

Itulah kisah perempuan-perempuan pemberani yang bertaruh nyawa demi kabur dari Korea Utara. Apa berhasil? Ya jelas berhasil, kalo nggak kemungkinan besar mereka tinggal nama aja. Miris banget.