Sementara dunia cemas menontonberita tentang COVID-19 di televisi dan media. Kita disuruh tetap di rumah untuk menghindari risiko infeksi. Tetapi satu kelompok masyarakat yang terlupakan, yang anggotanya tidak bisa hanya tinggal di rumah, menghadapi peningkatan risiko penyakit fisik dan mental. Mereka adalah orang hamil.
Karena pengalaman normatif persalinan bergeser dari aktivitas reproduksi yang terletak di rumah ke aktivitas medis yang terletak di rumah sakit, mereka yang hamil semakin terbatas geraknya dengan aturan di rumah aja. Pun rumah sakit banyak yang sibuk dengan pasien COVID-19.
WHO telah menekankan pentingnya meningkatkan hasil yang berpusat pada pasien, mengakui bahwa proses persalinan membutuhkan perawatan dan dukungan terus menerus dari orang yang melahirkan. Biasanya ada dua atau tiga pendukung non-medis yang hadir selama persalinan.
Namun, risiko saat ini dari orang tua, bayi atau staf medis yang berhubungan dengan COVID-19 telah membuat akses ke fasilitas pendukung kehamilan dan persalinan terbatas.
Sejak pecahnya kepanikan yang disebabkan oleh pandemi, norma melahirkan di rumah sakit telah dibalik. Australian College of Midwives telah melaporkan lonjakan jumlah panggilan terkait kelahiran di rumah; jelas bahwa orang Australia tidak merasa aman di rumah sakit, dan bahwa ini akan menambah stres dan ketidakpastian lebih lanjut pada kehamilan mereka.
Ibu hamil (thechronicle.com.au)
Banyak orang yang pada akhirnya ingin melahirkan di rumah dengan bantuan petugas medis yang datang. Namun banyak orang memerlukan perhatian medis selama persalinan dan beberapa kelahiran hanya dapat terjadi melalui operasi caesar.
Sementara paparan COVID-19 sendiri juga merupakan ancaman terhadap keamanan fisik orang hamil, ada juga ancaman terhadap kesehatan mental mereka yang sebagian besar diabaikan oleh media. Ancaman terhadap kesehatan mental ini adalah pelarangan total bagi orang-orang pendukung dari ruang bersalin rumah sakit di negara-negara tertentu. Misalnya suami atau kerabat yang gak bisa leluasa datang ke rumah sakit. Ya, karena harus di rumah aja.
Proses melahirkan yang lebih rumit (familyeducation.com)
Karena keadaan saat ini dukungan untuk ibu hamil harus ekstra. Terutama dari keluarga yang ada di rumah. Bukan hanya rentan oleh penyakit fisik, tapi juga tekanan mental. Misalnya juga ketakutan terkena virus saat hamil.
So, buat siapa aja yang keluarganya sedang hamil, beri dukungan dan bantuan yaa. Biargak mudah stress dan tertekan.
Menjaga kesehatan bayi (lalalocker.com)