Pelayanan penyeberangan di Danau Toba akan lebih mudah berkat kapal feri berukuran besar. Kapal yang biasa disebut kapal ro-ro itu tengah dikerjakan untuk melayani penyeberangan di danau terluas di Pulau Sumatera tersebut.
Rapidin Simbolon, Bupati Samosir, mengatakan bahwa kapal tersebut rencananya akan diperasikan pada akhir 2018 nanti. Saat ini, kapal tersebut masih dibangun, dan nantinya akan dioperasikan sebanyak empat buah.
Kapal ini bisa memuat kendaraan, sehingga disebut sebagai kapal roll on-roll off, dan disingkat 'Ro-Ro'. Kapal-kapal itu juga akan dilengkapi dengan pintu rampa yang dihubungkan dengan moveble bridge, atau dermaga apung ke dermaga.
Kapal ro-ro juga dapat digunakan untuk angkutan truk, mobil penumpang, sepeda motor, serta penumpang tanpa kendaraan bawaan. Pengerjaan kapal yang dapat menampung 280 penumpang itu dilakukan oleh PT Dok Bahari Nusantara.
Nantinya, kapal itu digunakan untuk melayani rute Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Tobasa, menuju Pelabuhan Ambarita, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Saat ini, pemerintah tengah mempersiapkan rancangan untuk membangun pelabuhan besar di Desa Ambarita yang akan dijadikan nama pelabuhan tersebut.
twitter @BudiKaryaS
Ambarita dipilih sebagai lokasi pembangunan pelabuhan besar untuk kapal ro-ro demi mengurangi kepadatan di Pelabuhan Tomok. Pasalnya setiap liburan, Tomok kerap dilanda kemacetan panjang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya telah meninjau Dermaga Porsea untuk melihat perkembangan pembangunan kapal penumpang pada Jumat (13/7/2018) lalu. Menurut Luhut, progres pembuatan kapalnya sudah bagus, tidak lagi menggunakan kayu. Bagian bawahnya sudah lebih lebar, tidak ramping seperti kapal sebelumnya.
Sementara berdasarkan tinjauan Rapidin Simbolon pada Sabtu (14/7/2018) lalu, progres pengerjaan kapal di Parparean Tobasa sudah mencapai 84 persen. Rencananya, semua kapal akan diluncurkan ke Danau Toba pada September 2018 dan mulai beroperasi pada Natal-Tahun Baru 2018 nanti.
twitter @BudiKaryaS