Dengan semakin merebaknya penggunaan aplikasi Zoom selama karantina sosial ini, sangat alami juka keamanan aplikasi menjadi pertanyaan besar. Beberapa media bahkan menyebut Zoom sebagai Facebook baru terkait kerahasiaan data pengguna.
Belum lagi masalah penyalahgunaan aplikasi dan serangan terhadap pengguna atas konten-konten yang tidak pada tempatnya. Seperti yang dialami oleh Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) saat mengadakan diskusi online menggunakan aplikasi Zoom.
Diskusi yang memanfaatkan aplikasi Zoom ini bertemakan 'Kolaborasi Multistakeholders untuk Memerangi Hoax dan Disinformasi di Tengah Pandemi COVID-19'. Pembicara dalam diskusi antara lain Ketua Tim Pelaksana Wantiknas Ilham Habibie, Anggota Tim Pelaksana Wantiknas Garuda Sugardo, Dirjen IKP Kominfo Widodo Muktiyo, dan Pencipta Aplikasi Drone Empirit Ismail Fahmi.
Di tengah-tengah acara diskusi, seseorang yang tak bertanggung jawab 'menyerang' forum tersebut dengan video yang berisi konten porno. Padahal pihak penyelenggara sudah memanfaatkan fitur moderasi untuk mengetahui siapa saja yang bisa mengikuti diskusi virtual tersebut.
"Sepertinya ada peserta yang mendaftar menggunakan ID orang lain setelah di-approved, dan setelah acara berjalan merubah namanya kemudian melakukan gangguan. Kami sedang coba telusuri," ujar Direktur Eksekutif Wantiknas Gerry Firmansyah.
Ada dua video yang ia bagikan ke layar Zoom selama diskusi. Selain itu pelaku juga mengambil alih screen sehingga seluruh peserta diskusi dapat melihat video tersebut di layar mereka. Ada sekitar 100 orang peserta seminar online yang terpapar video tak senonoh ini.
Diskusi wantiknas menggunakan aplikasi Zoom disusupi video porno (kumparan.com)
Peserta yang sebelumnya memperhatikan materi secara seksama tentu terkaget-kaget begitu video berganti. Perilaku yang disebut sebagai zoombombing ini segera dihentikan oleh pihak penyelenggara. Tayangan langsung (livestreaming) lewat YouTube juga dihentikan.
"Mohon maaf atas gangguan teknis yang terjadi. Saat ini kami panitia sedang memperbaiki dan terus memantau peserta yang join diskusi TIK-Talk agar tidak ada bombing. Sekali lagi mohon maaf," kata pihak panitia.
Terkait kejadian zoombombing tersebut, Wantiknas menelusuri kenapa bisa ada konten video porno yang muncul di sela-sela diskusi online. Siapa pelakunya dan apa motif tindakan tersebut. Pelaku nantinya bisa dijerat dengan dua pasal yakni ITE dan Pornografi.
Diskusi wantiknas menggunakan aplikasi Zoom disusupi video porno (arenalte.com)
Zoombombing sendiri adalah fenomena yang sangat anyar di dunia digital. Perilaku ini muncul karena kepopuleran aplikasi selama masa karantina akibat pandemi corona. Tujuannya adalah untuk mengganggu berjalannya video conference.
Terkait masalah keamanan Zoom, pakar Pakar Keamanan Siber Alfons Tanujaya mengatakan kejadian zoombombing kemungkinan besar karena kelalaian penyelenggara. Agar aman, memang banyak hal yang harus diatur dalam aplikasi tersebut.
Semisal admins dapat mengatur agar partisipan tidak bisa membagikan layar mereka, sehingga tidak bisa membagi gambar-gambar atau video yang tidak pantas. Atau perlu mempertimbangkan untuk membagikan meeting room dan password hanya pada pihak yang ingin diikutsertakan, tidak terbuka secara umum.
Diskusi wantiknas menggunakan aplikasi Zoom disusupi video porno (hops.id)