Penyemprotan Disinfektan Dianggap Konyol Sama WHO, Apa Sih Alasannya?

Baru-baru ini lagi gempar kabar penyemprotan disinfektan yang dinilai konyol sama WHO.

Penyemprotan Disinfektan Dianggap Konyol oleh WHO

Di berbagai wilayah di Indonesia udah ada banyak penyemprotan disinfektan. Sebenarnya nggak cuma di Indonesia aja sih. Banyak negara lain yang melakukannya. 

Di Jakarta aja, ada 5 wilayah yang disemprotkan disinfektan pada 22 Maret 2020. Lalu, di Surabaya drone dikerahkan oleh Ibu wali kota Risma buat semprot disinfektan di jalan dan kampung-kampung pada 23 Maret. 

Tapi ternyata hal ini dianggap konyol sama WHO (World Health Organization). Kok bisa sih?

Melansir Detik, Kepala Jaringan Wabah dan Tanggap Darurat Global WHO, Dale Fisher sempat menjelaskan dalam wawancaranya tentang penyemprotan disinfektan. Ia mengatakan nggak menyarankan penyemprotan disinfektan. 

Penyemprotan disinfektan (riauonline.co.id)

"Kami tidak percaya orang-orang tertular virus dari permukaan tanah (jalanan)," ucapnya. 

Ketimbang menyemprotkan disinfektan berbahan klorin, ia lebih menekankan cuci tangan pake sabun. Menurutnya, cuci tangan dan jaga jarak adalah aksi tanggap yang paling diperlukan. 

Penyemprotan Disinfektan (liputan6.com)

Fisher nggak percaya kalo penyemprotan berkontribusi untuk respon Covid-19 dan malah bisa beracun buat masyarakat. Virus nggak akan bertahan lama di lingkungan. Orang-orang juga biasanya jarang menyentuh permukaan. 

Itulah alasannya kenapa WHO menganggap penyemprotan disinfektan konyol. Gimana menurut kalian?

cuci tangan (time.com)