Infeksi COVID-19 Bakalan Lebih Parah Buat Para Perokok

Belum terlambat kalau kamu pengen berhenti gengs.

Merokok adalah salah satu dari sejumlah faktor risiko yang dikaitkan sama resiko kesehatan. Efek rokok masih dipercaya gak baik buat kesehatan.

Sementara saat ini data yang ada menunjukkan perokok memiliki efek yang lebih buruk dari COVID-19. Jika dibandingkan dengan orang yang gak merokok. Perokok bisa beresiko lebih tinggi dan lebih parah ketika kena infeksi corona.

Misalnya diketahui bahwa merokok meningkatkan kejadian, durasi, dan keparahan infeksi dari virus pernapasan. Daripada yang bukan perokok. Dan dalam wabah Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) sebelumnya, yang disebabkan oleh virus corona lain, perokok memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi.

Selain menyebabkan kerusakan paru-paru secara langsung, merokok merusak respons kekebalan tubuh dan merusak sistem lendir dan rambut-rambut kecil yang disebut silia yang membantu menjaga paru-paru bersih dari partikel dan virus yang dihirup.

Merokok juga dapat menyebabkan atau berkontribusi pada perkembangan kondisi kesehatan, seperti penyakit kardiovaskular, yang tampaknya terkait dengan hasil yang lebih buruk pada pandemi saat ini.

Banyak deh gengs, dampak negatif dari merokok. Kamu bisa mulai berhenti dari sekarang untuk hidup yang lebih sehat. Selain itu berhenti merokok juga bikin kamu lebih hemat.

Merokok mempertinggi infeksi corona (uk.style.yahoo.com)

"Anda dua kali lebih mungkin terkena penyakit COVID parah jika Anda adalah perokok saat ini atau bahkan di masa lalu dibandingkan dengan seseorang yang tidak pernah merokok," kata Matthew Peters, kepala obat pernapasan di Rumah Sakit Concord Sydney.

Dia mendasarkan kesimpulan ini dari data awal Tiongkok dan beberapa data yang belum dipublikasikan dari Italia yang dia lihat.

"Merokok itu buruk untuk paru-parumu dan ini adalah waktu yang sangat baik untuk tidak menjadi perokok dan tidak ada kerusakan yang terjadi," kata Profesor Peters.

Rokok gak baik buat kesehatan (thejournal.ie)

Kita tahu misalnya bahwa empat hingga enam minggu tanpa merokok sudah cukup untuk menyebabkan penurunan infeksi yang signifikan setelah operasi. Inilah sebabnya mengapa dokter sering meminta pasien mereka untuk berhenti sebelum operasi besar.

"Anda mengurangi risiko infeksi luka, infeksi dada, dan radang paru-paru, serta serangan jantung dan stroke di sekitar waktu operasi," kata Profesor Peters.

Lebih baik hindari rokok (verywellmind.com)