Dampak COVID-19 snagat terasa disektor perekonomian, salah satunya tempat belanja. Ramayana udah jadi salah satu tempat belanja yang besar dan punya cabang di mana-mana. Tapi masih kena efek corona ini.
Salah satu cabang yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat wabah virus corona adalah Depok. Sebanyak 300 karyawan Ramayana Depok harus kehilangan sumber pendapatan.
Keputusan untuk merumahkan ratusan karyawan itu diambil perusahaan karena semakin tidak menentunya bisnis yang tertekan karena corona.
Di tengah proses PHK yang berlangsung di Ramayana Depok, pergerakan saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) di pasar modal nampak terus menurun. Meski sempat menanjak hingga ke level tertinggi di Rp685 per saham, sejak pertengahan sesi pertama saham RALS mulai berbalik arah ke zona merah.
Gelombang PHK karyawan karena dampak COVID-19 (headtopics.com)
Karyawan Ramayana yang di PHK (Twitter @wawat_kurniawan)
Setelah memutuskan untuk melakukan PHK, Ramayana juga berusaha untuk memberika pesangon yang layak sesuai undang-undang yang berlaku.
Video karyawan yang menangis dan saling berpelukan diunggah oleh akun Twitter @wawat_kurniawan
Bukan hanya pegawai asli, tetapi sejumlah pegawai dari gerai-gerai yang titip edar di Ramayana Depok juga terpaksa gak bisa melanjutkan usahanya lagi.
Di dalam video itu tampak pegawai Ramayanan yang kebanyakan wanita menangis histeris. Mereka tampak sangat sedih dan saling berpelukan. Gimana lagi, padahal bulan puasa dan lebaran semakin dekat. Tapi malah kehilangan pekerjaan.
Keputusan PHK, kata Manto, diambil manajemen Ramayana Depok atas instruksi manajemen pusat, dengan mulanya menutup sementara 1-2 bulan.
"Ini dampak dari corona, karena bisnis kami memang dari sales untuk penggajian karyawan. Akhirnya mungkin manajemen sudah memikirkan dengan matang karena sudah tidak mampu lagi menutup biaya," kata Nukmal Amdar, Store Manager Ramayana Depok pada Senin
Keputusan ini adalah keputusan manajemen yang harus dilaksanakan oleh semua pihak yang ada di Ramayana.
Dampak corona terasa oleh Ramayana (mentari.com)