Informasi Terbaru Gimana Gejala COVID-19 Pada Bayi dan Anak-Anak

Kalau ada anak kecil di rumah kamu harus tahu gengs.

Bayi baru lahir, bayi dan balita tetep bisa kena corona atau COVID-19 tetapi jauh lebih ringan. Mereka mengalami batuk, demam, sesak napas.

Akhir pekan lalu seorang bayi di Chicago meninggal setelah dites positif COVID-19. Seorang anak berusia 1 tahun di Colorado mengalami kejang karena demam tinggi, dan diduga menderita COVID-19. Ibunya juga positif gengs ternyata.

"Meskipun kami tidak memiliki banyak data untuk memberi tahu kami apa yang bisa terjadi pada bayi yang baru lahir, laporan yang kami terima sejauh ini menunjukkan bahwa COVID-19 ringan untuk bayi," kata Dr. Rosemary Olivero, kepala divisi untuk penyakit menular di Rumah Sakit Helen DeVos Children di Grand Rapids, Michigan.

Tentu saja ada beberapa hal yang dimengerti dokter tentang COVID-19 dan anak-anak. Yakni, bayi, balita, dan anak-anak yang lebih tua mengalami gejala COVID-19 yang sama dengan orang dewasa.

"Kami masih mengandalkan tiga gejala yang sama yang telah diidentifikasi," kata Dr. Patricia Whitley-Williams

"Batuk, gangguan pernapasan berupa napas cepat atau sulit bernapas, demam," lanjutnya.

Anak-anak batuk (today.com)

Gejala-gejala ini tetap konsisten terlepas dari usia seseorang. Tetapi dokter telah mengamati bahwa gejala covid-19 pada anak ada yang uni, gangguan lambung.

"Mereka akan mengalami gejala gastrointestinal, terutama diare dan muntah, yang mungkin tidak terlihat pada orang dewasa," Whitley-Williams menjelaskan.

Diare, mual atau muntah mungkin merupakan sinyal pertama coronavirus pada beberapa pasien.

"Jika anak itu mengalami gangguan perut atau diare dan mereka demam, jelas orang tua harus memanggil dokter anak dan meminta nasihat atau meminta agar anak itu dilihat jika perlu," kata Whitley-Williams.

Demam pada anak (theconversation.com)

Hal yang sama berlaku untuk gejala pernapasan. Jika orang tua khawatir, memanggil dokter anak adalah pilihan terbaik. Tetapi jika seorang anak benar-benar mulai berjuang untuk bernafas langsung bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Tetapi Patrick menjeaskan kalau sebagian besar kasus COVID-19 pada anak-anak tidak separah pada orang dewasa. Untuk beberapa alasan, tampaknya virus tetap berada di saluran pernapasan atas anak-anak dan tidak menetap di paru-paru dan menyebabkan infeksi lain, seperti pneumonia, jelasnya.

“Kami benar-benar tidak mengerti mengapa itu terjadi. Ada teori yang telah diajukan, tetapi tidak ada cukup pengujian untuk diketahui,” katanya.

Gangguan pada pencernaan (nih.gov)