Kalau biasanya pelawak itu hadir untuk menghibur kita di layar TV atau lewat sosial media, kalau jaman dulu mereka juga ada yang berprovesi sebagai atlet bola loh, bahkan sampe bikin club bola sendiri.
Dan mereka satu-satunya club sepak bola yang diisi oleh para pelawak senior. Dan cuma ada di Indonesia, wow kan?
Siapa aja sih?
Gak percaya? Dilansir dari akun Facebook Jaman Dulu, sebuah foto memperlihatkan kumpulan pelawak senior berseragam bola tengah bersiap bertanding di lapangan hijau. Mereka dalah pelawak cerdas tahun 1970-an.
Dari beberapa foto diatas kita jelasin satu-satu deh,
Berdiri: Mang Diman, Darto Helm, S Bagio, Mang Dudung, Eddy Sud, Sol Saleh, Kris Biantoro.
Jongkok: Benyamin S, Djunaidi, Eddy Gombloh, Nasir, Arbain.
Pastinya kamu tahu beberapa nama pelawak kondang di atas kan gengs, seperti Mang Diman yang pernah ikut bermain di film Ada Apa Dengan Cinta tahun 2002, Darto Helm yang sempat tergabung dalam kelompok Bagyo Cs bersama S.
Bagio, Diran, dan Sol Saleh. Benyamin S, seorang aktor, pelawak, sutradara dan penyanyi Indonesia. Benyamin menghasilkan lebih dari 75 album musik dan 53 judul film, lho. Edy Gombloh, pelawak yang namanya melejit di era tahun 1980-an.
Club Pelawak senior (Brilio.net)
Peran Jojon kalahkan Brazil
Pelawak kondang Almarhum Jojon rupanya pernah memimpin tim Paguyuban Pelawak melawan tim yang negaranya katanya disebut sebagai kiblat sepak bola dunia itu.
Laga tersebut dipanggungkan sekitar empat puluh tahun lalu dari tahun ini. Tahun di mana Piala Dunia akan digeber di Brazil JuniāJuli nanti.
Pasalnya, kala itu pelawak yang punya nam asli Djuhri Masdjan tersebut turun ke lapangan hijau bersama pelawak-pelawak kondang era 1970-an.
Ada nama Eddy Sud, anggota grup Kwartet Jaya, yang menjadi kiper. Personel Kwartet Jaya juga menjadi penggalang kompartemen pertahanan: Iskak.
Untuk membendung goyang Samba pasukan gelandang Brazil, Diran dan Bagio (Grup Bagio Cs) ditugaskan. Sebagai striker, Jojon ditemani si botak Darto Helm (Bagio Cs).
Ada juga nama Us-Us (De Bodor), Karjo AC-DC (Srimulat), dan Sup Yusup (4S) di susunan line-up Paguyuban Pelawak. Satu lagi, Ateng, tapi kali ini dia tidak bermain. Hanya jadi tukang kebut bendera, wkwkwkw.
Kalau pada era itu di tahun 1970-an total football-nya Belanda gak kuat meruntuhkan hegemoni Brazil, sang juara Piala Dunia 1970 di Meksiko, Paguyuban Pelawak justru mampu menundukkan tim berjuluk Selecao itu. Pele dan kawan-kawan menyerah 0-1 kepada Jojon cs. Lah kok bisa?
Jojon (Liputan6.com)
Lagu ”Sepak Bola”
Sebenarnya Almarhum Benyamin S pernah menyanyikan sebuah lagu loh. Kala itu (almarhum) dan didampingi Eddy Sud (almarhum). Lagu berirama riang itu mengisahkan tim Paguyuban Pelawak yang menghadapi sang juara dunia 1970 Brazil, mengalahkan Italia 4-1 di final.
Sepak Bola, judul lagu itu, dibawakan dengan jenaka oleh Bang Ben, sapaan akrab Benyamin, komedian serbabisa yang juga maskot budaya Betawi sepanjang masa. Iya kan?
Gak kebayang deh kalau pertandingan ini benar-benar terjadi "di dunia nyata". Brazil yang baru saja menggamit trofi Piala Dunia ketiganya di Meksiko ditantang tim pelaku komedi Indonesia.
Unik. Itulah kenapa Jojon dianggap memimpin tim Paguyuban Pelawak dalam laga khayalan melawan Brazil tersebut. Nama personel Jayakarta Group (kini sudah bubar) itu juga mengawali refrain lagu tersebut.
Jojon menendang bola
Disundul Darto ke tiang gawang
Kiper Brazil jatuh telentang
Bola mental ke awang-awang
Bola melambung tinggi
Di tunggu-tunggu nggak turun lagi
Semua pemain tercengang-cengang
Wasit ngaso makanin kacang
Ya jadi itulah kisah satu-satunya club sepak bola yang diisi oleh para pelawak senior Indonesia. Bangga deh hihi.
Benyamin S (KINCIR.com)