'The Dancing Plague', Wabah Misterius dari Prancis yang Bikin Korbannya Bisa Menari Berhari-hari ... Sampe Mati!

'The Dancing Plague', wabah misterius dari Prancis yang bikin korbannya bisa menari berhari-hari ... sampe mati!

Wabah penyakit aneh pernah melanda dunia pada abad pertengahan silam. Gegara wabah itu, semua orang bisa menari tanpa henti. Bahkan bisa menari sampe mati!

Kisah tentang wabah menari yang misterius ini terjadi pada musim panas, Juli 1518 silam. Hal ini terjadi di Kota Strasbourg, Prancis.

Saat itu, ada seorang perempuan bernama Frau Troffea. Gak tau kenapa, tiba-tiba dia turun ke jalan dan langsung menari. Dia menari dengan gembira padahal gak ada iringan musik sama sekali.

Frau Troffea bahkan menari tanpa henti selama 4-6 hari! Gokil.

Saat menari, Frau Troffea tak menunjukkan eksrepsi apa-apa. Pokoknya menari aja gitu. Penduduk kemudian mulai mengikuti Frau Troffea menari. Dalam seminggu, sekitar 34 orang bergabung dan menari bersama-sama.

Belom sampe sebulan, tarian ini berubah menjadi wabah penyakit yang aneh. Penduduk yang melihat banyak orang menari ini tetap gak tau apa yang terjadi. Jumlah penarinya pun jadi tambah banyak, hingga 400-an orang.

Wabah menari ini kemudian disebut 'The Dancing Plague'.

Wabah menari di Prancis tahun 1518 (bigthink.com)

Mereka yang menari selalu ingin menari, gak bisa berhenti. Laki-laki dan perempuan sama-sama menari di jalan bersama. Tapi diketahui hal ini lebih banyak mempengaruhi perempuan kala itu.

Saat itu, orang-orang percaya bahwa menari adalah obat. Makanya mereka menari terus gak berhenti. Bahkan orang-orang juga memanggil musisi dan mendirikan panggung untuk mengiringi mereka menari.

Tapi semakin jauh, keceriaan ini berubah mengerikan. Mulailah bemunculan korban jiwa akibat menari. Beberapa penari ini meninggal akibat kelelahan. Beberapa di antaranya juga dilaporkan kena serangan jantung hingga stroke.

Para peneliti pun penasaran dengan apa yang terjadi, yang menyebabkan banyak orang ikut menari bersama tanpa henti ini.

Salah satu teori mengatakan bahw kejadian ini merupakan histeria massal yang diakibatkan stres berkepanjangan. Penjelasan ini dianggap masuk akal, sebab waktu itu penduduk sedang mengalami kesulitan ekonomi

Korbannya bertambah banyak dari hari ke hari (wikipedia.org)

Prancis kala itu dilanda kemiskinan, kelaparan, dan penyakit-penyakit mengerikan.

Wabah menari yang misterius ini bahkan tercatat dalam catatan medis ratusan tahun silam. Catatan kewarganegaraan dan catatan keagamaan juga menyebutkan tentang hal ini.

Hal ini sempat dikait-kaitkan dengan kepercayaan kepada orang kudus, St. Vitus. St. Vitus dianggap memiliki kemampuan untuk mengambil alih pikiran orang-orang. Itulah yang membuat orang-orang menari tanpa henti ... sampe mati!

Teori lain menjelaskan kalo orang-orang itu menari karena telah memakan jamur ergot. Itu adalah jamur yang tumbuh dan hidup sebagai parasit pada rye dan sereal, makanan pokok di jaman itu.

Mereka bisa menari tanpa henti, sampe mati! (history.com)

Ergot sendiri menghasilkan alkaloid yang bersifat psikotropika dan menyebabkan halusinasi. Seseorang yang makan jamur ergot bisa juga berperilaku aneh dan kena efek neurologis aneh lainnya.

Ergot juga jadi kemungkinan besar orang-orang itu terus menari berhari-hari ... sampe mati.

Itulah kisah tentang The Dancing Plague, wabah penyakit yang aneh dan misterius dari Prancis. Penjelasannya masih jadi tanda tanya besar sampe sekarang.

Ada banyak teori tentang penyebabnya, tapi yang mana? (pinterest.com)