Cowok Ini Bercerita tentang Gimana Rasanya Hidup Pake Kacamata VR Selama 168 Jam ...

Cowok ini bercerita tentang gimana rasanya hidup pake kacamata VR selama 168 jam ... nggak bingung tuh?

Cowok ini bercerita tentang betapa serunya hidup bersama kacamata virtual reality (VR). Gak cuma sejam dua jam gengs, 168 jam! Gokil gak tuh?!

Yap beneran, cowok ini melakuakn percobaan itu hingga ratusan jam tadi yang setara dengan waktu selama seminggu. Nonstop, gak ada alasan buat dia copot kacamata VR-nya sampe seminggu.

Cowok ini sebenernya adalah co-founder Disrupt VR bernama Jak Wilmot. Tujuan dia sebenernya untuk memastikan eksperimennya itu berjalan dengan sukses. Doi pun melakukannya secara totalitas.

Dalam seminggu, Jak Wilmot menutup rapat-rapat apartemennya dari cahaya matahari. Sepanjang hari selama seminggu, dia lebih banyak melakukan kegiatan seperti olahraga, makan, hingga tidur. 

Semua dengan kacamata VR yang gak lepas dari kepalanya! Termasuk pake headset yang menunjang realitas dalam kacamata virtual itu.

Meski menghabiskan berjam-jam memakai kacamata VR di kepala, dia tetep ngasih waktu selama 30 detik doang untuk melepas headset VR. Tapi dalam proses mengganti headset-nya, Wilmot menutup matanya.

VR yang dipake sama Jak Wilmot ini dilengkapi kamera depan juga sih. Jadi minimal dia gak sampe nabrak-nabrak sesuatu yang ada di depannya pas lagi jalan. Atau juga pas lagi nyiapin makanan.

Cowok ini pake kacamata VR selama seminggu (vrplay.io)

Cerita hidupnya yang seminggu pake kacamata VR itu kemudian dia rekam dan di-upload ke channel YouTube 'Disrupt'. Di video itu, dia bercerita bahwa ada positif dan negatifnya hidup pake kacamata VR selama 168 jam.

Menurut doi, keunggulan hidup dalam realitas virtual itu dia jadi bisa mengatur kehidupan seperti apa yang dia inginkan.

"Ketika merasa stres, mereka bis mengakses lingkungan alami selama sepuluh menit dan bersantai. Kalo lagi ngerasa enerjik, mereka dapat menghabiskan tenaga dengan main game kebugaran," kata Wilmot, dikutip dari Mirror.co.uk.

Selain itu, Jak Wilmot mengatakan kalo VR bikin komunikasi antara orang-orang yang terpisah jadi deket banget. Nggak lagi terhalang 'jendela digital' alias layar monitor. Ya, kayak kamu-kamu semua yang biasanya video call.

Ini dia, Jak Wilmot (vrroom.buzz)

"Sangat mudah bagimu untuk berkomunikasi menggunakan VR, nggak ada jendela digital, dan kamu seperti berada di sana bersama mereka," lanjut Jak Wilmot.

Namun di balik itu, setelah 168 jam atau seminggu itu dia habiskan pake kacamata VR, dia ngerasa ... pusing! Ini sisi buruknya.

Dia ngerasa pusing banget setelah melepaskan kacamata VR-nya dan headset dari kepalanya. Buat dia, gak ada yang bisa ngalahin betapa bebasnya hidup dalam dunia nyata.

Begitu dilepas oke juga sih pake VR, tapi ... (techacute.com)

Hal macam ini pernah digambarkan dalam film "Ready Player One" gengs. Pernah nonton, kan? Lihat deh gimana orang-orang jadi "gila" gegara VR yang biasa mereka gunakan dalam berbagai aktivitas.

Tapi, kamu tertarik gak sih punya kacamata VR dan menghabiskan banyak waktu di dalam realitas virtual gitu? Ngeri sih ... tapi asik kayaknya. Gimana?