Jakarta diserahkan Belanda kepada Jepang
Taukah kalian kalo tanggal 5 Maret 1942 adalah hari peristiwa bersejarah? Waktu itu, Pasukan Jepang menguasai Batavia, ibukota Hindia Belanda. Pada saat itu juga, Batavia berubah nama jadi Djakarta.
Yuk, kita simak sejarahnya soal Belanda yang menyerah pada Jepang!
Jadi, ceritanya pada tanggal 28 Februari 1942, tentara ke-16 di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura tiba di 3 tempat di Jawa, yaitu di Banten, Eretan Wetan dan Kragan. Saat itu pasukan menggempur pertahanan Belanda.
Mereka berhasil merebut Pangkalan Udara Kalijati. Setelah itu, Letnan Jenderal Imamura membuat markas di sana.
Kemudian, pada 8 Maret 1942, Imamura bikin ancaman untuk Belanda. Intinya, kalo nggak nyerah, tentara Jepang bakalan menghancurkan semua tentara Belanda dan sekutunya.
Pada 9 Maret 1942, Gubernur Jenderal Jonkheer Tjarda van Starkenborgh Stachouwer dengan Letnan Jenderal Hein ter Poorten, Panglima Tertinggi Tentara India - Belanda dateng ke Kalijati. Mereka mulai perundingan antara Pemerintah India Belanda dengan tentara Jepang.
Letjen Hitoshi Imamura di sebelah tengah dan Mayjen Banker dan Letjen Ter Poorten di sebelah kirinya (republika.co.id)
Perundingan dipimpin sama Jenderal Imamura. Belanda diharuskan untuk menyerah tanpa syarat. Akhirnya, Jenderal ter Poorten mewakili gubernur menandatangani pernyataan "Menyerah Tanpa Syarat". Dengan begitu, bukan cuma secara de facto tapi juga de jure.
Akhirnya, semua wilayah bekas India-belanda sejak saat itu berada di bawah kekuasaan Jepang.
Penandatanganan dokumen menyerah tanpa syarat (republika.co.id)