Nilon Ditemukan oleh Wallace Carothers, Pengidap Gangguan Jiwa dengan Akhir Hidup Tragis

Nilon ditemukan oleh Wallace Carothers. Bapak ilmu polimer yang cerdas tapi mengidap gangguan jiwa.

Udah sering pakai kain atau baju bahan nilon? Ternyata penemunya justru mengalami kehidupan yang tragis loh. Padahal hasil penemuannya sangat bermanfaat bagi penduduk dunia sampek sekarang.

Wallace Carothers bisa dianggap sebagai bapak dari ilmu polimer buatan dan orang yang berhasil menemukan bahan nilon dan neoprene. Dia adalah seorang pria yang cerdas dan ahli kimia. Tapi sayangnya jiwanya yang bermasalah.

Wallace Carothers punya karier yang luar biasa, memiliki lebih dari lima puluh paten. Namun, sang penemu sayangnya, mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Nilon Ditemukan oleh Wallace Carothers

Wallace Carothers lahir di Iowa. Pertama kali belajar akuntansi dan kemudian belajar sains di Tarkio College di Missouri. Sambil mengajar akutansi loh. Emang beneran cerdas ini.

Saat masih mahasiswa, Wallace Carothers menjadi kepala departemen kimia. Wallace Carothers berbakat dalam bidang kimia. Ia menerima gelar Master dan Ph.D. dari University of Illinois dan kemudian menjadi profesor di Harvard.

Wallace Carothers memulai penelitiannya pada struktur kimia polimer pada tahun 1924. Sebelum akhirnya nilon ditemukan oleh Wallace Carothers. Pada tahun 1928, perusahaan kimia DuPont membuka laboratorium penelitian untuk pengembangan bahan buatan.

Wallace Carothers meninggalkan posisinya di Harvard untuk memimpin divisi penelitian Dupont. Wallace Carothers dan timnya adalah orang pertama yang meneliti keluarga bahan kimia asetilena.

Pada tahun 1931, DuPont mulai memproduksi neoprene, karet sintetis yang dibuat oleh lab Carothers. Tim peneliti kemudian melanjutkan peneitian ke serat sintetis. Tujuannya untuk menggantikan sutra.

Nilon Ditemukan oleh Wallace Carothers (bbvaopenmind.com)

Pada 1934, Wallace Carothers telah membuat kemajuan pembuatan sutra sintetis dengan menggabungkan bahan kimia amine, hexamethylene diamine, dan asam adipat. Agar bisa membuat serat baru yang dibentuk oleh proses polimerisasi.

Setelah perkambangan ini nilon ditemukan oleh Wallace Carothers. Pada tahun 1935, DuPont mematenkan serat baru yang dikenal sebagai nilon. Nilon ditemukan oleh Wallace Carothers dan dikenal sebagaiserat ajaib, diperkenalkan ke dunia pada tahun 1938.

Dalam artikel majalah Fortune 1938, tertulis bahwa, "nilon memecah unsur-unsur dasar seperti nitrogen dan karbon dari batu bara, udara, dan air untuk menciptakan struktur molekul yang sama sekali baru. Ia merusak Solomon. Dalam lebih dari empat ribu tahun, dunia tekstil telah melakukan tiga perkembangan besarr selain dari produksi massal mekanis: kapas mercerized, pewarna sintetis, dan rayon. Nilon ditemukan oleh Wallace Carothers adalah yang keempat."

Wallace Carothers mengidap depresi (acs.org)

Meski nilon ditemukan oleh Wallace Carothers adalah sebuah penemuan besar dunia, kehidupan Wallace berakhir miris. Pada tahun 1936, Wallace Carothers menikahi Helen Sweetman, seorang rekan kerja di DuPont. Mereka memiliki seorang putri, tetapi tragisnya Wallace Carothers bunuh diri sebelum kelahiran anak pertama ini.

Kemungkinan Wallace Carothers adalah pengidap gangguan jiwa manic-depressive yang parah, dan kematian adiknya pada tahun 1937 yang tak terduga menambah depresinya. Pada bulan April 1937, Wallace Hume Carothers mengkonsumsi ransum racun. Lalu meninggal.

Wallace Carothers meneliti di DuPont (wired.com)