Perihal Basa-Basi yang Sebaiknya Tak Dikatakan (Bagian 2)

Situasinya beda dengan situasi di bagian pertama sebelumnya. Kali ini di sebuah acara, entah pernikahan atau semacamnya.

Pokoknya, basa-basi itu perlu. Emang prolog yang harapannya bisa memperpanjang sebuah obrolan. Tapi kalo ada yang bertanya atau menyatakan beberapa hal di bawah ini, kamu harus gimana?

Kalo gitu simak daftar pertanyaan atau pernyataan yang dikira cuma basa-basi, padahal nyelekit banget. Kita juga udah siapkan beberapa situasi yang bisa kamu bayangkan, termasuk solusi cerdas yang bisa membantu kamu tetap tenang menghadapinya. Sukses ya!

Situasi Pertama

Suatu ketika, kamu datang ke sebuah acara. Asumsinya pasti kamu diundang lah ya. Kalopun nggak diundang, kamu juga ngerti kok konsekuensinya. Eh, ujug-ujug ada yang nanya juga ke kamu: "Loh, kok bisa dateng ke sini?" 

Jegeerrrr! Kayak cuman dia aja yang tau acara itu. Santai sist, bro, lagi capek kali dia. Coba tawarin sekalian mau dipijet nggak... lehernya gitu, kuat-kuat. Hehehe.

Situasi Kedua

Nggak tau acara nikahan siapa, yang pasti kamu kenal salah satu dari keluarga yang berbahagia itu lah ya. Dan terjadi lagi, sebuah pertanyaan nan menusuk masuk ke kuping kamu. "Eh, kamu kapan?" 

Kebayang, gimana mau kamu pasang itu mata ke orang yang nanya. Tapi kalo kamu nyantai, bilang aja "Sabtu, kalo nggak Minggu." Kalo nanya lagi, inget diri sendiri pake alasan terakhir dalam situasi pertama tadi.

river105.com

Situasi Ketiga

Coba misal dalam situasi yang kurang lebih sama, kamu didekati orang lain atau orang yang kamu kenal dan nanya juga: "Kok, pacarnya nggak diajak sih?" 

Beuh. "Ada kok, lagi di situ tuh..." Tunjuk tempatnya dengan penuh keyakinan. Pas si penanya nengok ke sana, pake jurus ngilang kamu. 

Ting!

Situasi Keempat

Nggak ada angin, nggak ada hujan. Panas-panas aja tuh. Jemuran kering setengah jam. Datanglah sebuah pertanyaan yang bikin kamu pengen ngabisin aja semua makanan di pesta pernikahan orang. "Bro/Sist, kok belom nikah juga sih?" 

Kalo kebetulan dia udah sama suami/istrinya bales aja pake ekspresi yang tak terduga-duga oleh mereka. Misalnya dance Likey-nya Twice tanpa musik.

Situasi Kelima

Udah sendirian, kayak nggak kenal siapa-siapa gitu, kamu deketin deh itu deretan katering yang udah manggil-manggil kamu dari pertama masuk sebuah acara resepsi pernikahan. Tiba-tiba, tanpa dipersilakan, muncul sebuah pernyataan dari orang: "Hmm, makan terus nih. Pantesan gemuk!" 

Dalam situasi ini, sebaiknya si penanya sudah menggunakan helm sejak awal. Sebab, dia akan menemukan fenomena piring terbang persis di depan wajahnya.

Situasi Keenam

Anggaplah situasinya agak berbeda. Orang yang sebaiknya menggunakan helm tadi udah pergi. Eh, kamu disamperin sama keluarga kamu yang lebih tua, mungkin pakde/bude, mungkin paman/tante, atau tetangga mereka semua tapi kamu kenal. Nanyain kamu: "Kapan kalian punya momongan nih?" 

Serius bro/sist, skip aja mereka. Ini sensitif. Tapi kalo salah satu dari kalian yang sudah berpasangan bisa menyikapi pertanyaan ini dengan bijak, kalian akan dilimpahkan keberkahan. Amin.

listaka.com

BONUS: Situasi Ketujuh

Sebaiknya kamu jeli melihat peluang dalam sebuah acara yang dihadiri banyak orang. Ada banyak kemungkinan di sana. Kamu yang masih single bisa aja ketemu jodohmu di sana. Makanya kalo kamu merasa udah siap, tanyakan aja langsung: "Nikah, yuk?" 

Kalo ngangguk, jelas kan dia mau. Kalo geleng-geleng, sebenernya dia juga mau kok tuh. Tapi bukan sama kamu. Ya, kuat-kuat ya. Makan aja, kateringnya enak kok, dan banyak. 

star941atlanta.com