Ronggowarsito adalah seorang ahli bahasa Jawa pada abad ke 19. Ketika Belanda masih ada di Indonesia dan masa pemerintahan Sunan Paku Buwono ke IV hingga IX. Dia menjadi penterjemah di lingkungan keraton.
Ronggowarsito pernah ditawari menjadi Guru Ahli Bahasa Jawa untuk dipekerjakan di Belanda. Tentunya dengan gaji amat besar dan uang pensiun. tapi beliau menolak dan mengirimkan salah satu muridnya. Alasannya karena ingin mengabdi pada Sunan saat itu.
Ramalan Ronggowarsito
Ronggowarsito ini termasuk orang yang sangat cerdas dan genius Beliau ahli dalam berbagai bidang seperti kesusasteraan, filsafat, ramalan, sejarah, primbon sampai kepada masalah pendidikan.
Tercatatat ada Selama 47 tahun berkarya, sejak tahun 1826 hingga 1873, Ronggowarsito telah menghasilkan tidak kurang dari 60 judul buku dengan beragam bahasan. Ada 21 buku yang bukan asli tulisan tangan Ronggowarsito, tetapi diyakini sebagai karyanya. Karena ada kesamaan gaya bahasa dan sandi asma yang terjalin pada buku-buku tersebut.
Ramalan Ronggowarsito yang terkenal terdapat pada Kalathida pupuh ke 7 yang berbunyi:
A menangi jaman edan, ewuh aya ing pambudi, Melu edan nora tahan, yen tan melu anglakoni, soya kaduman melik, kaliren wekasanipun, Oilalah kersa Allah, begja-begjane kang lali, luwih begja kang eling Ian waspada.
Terjemahan bebasnya Ramalan Ronggowarsito kurang lebih adalah:
Mengalami zaman edan, sangat mempersulit segala usaha, ikut gila tidak tahan, tapi jika tidak ikut, lenyap kemungkinan mendapatkan hasil, yang terjadi hanyalah kelaparan. Meskipun demikian takdir kehendak Tuhan, betapapun bahagia mereka yang terlupa, masih berbahagia mereka yang sadar dan waspada.
Makam Ronggowarsito (mistikindonesia.com)
Ramalan Ramalan Ronggowarsito tentang jaman edan ini bisa terjadi sejak ia hidup dan entah sampai kapan. Bisa jadi sekarang ini masih jaman edan.
Selain jaman edan, juga ada Ramalan Ronggowarsito tentang Jaman Kalabendu. Jaman di mana manusia suka berperang dengan kecanggihan teknologi dan senjata pemusnah massal. Ramalan Ronggowarsito juga menggambarkan pertarungan di bidang ilmu, antar negara, filsafat untuk mencapai kemajuan yang lebih tinggi.
Jaman di mana banyak orang merasakan kesulitan lahir dan batin. Ramalan Ronggowarsito ini ada dalam bukunya Sabda Tama. Di jaman kalabendu pemenangnya adalah mereka yang jahat dan tamak. Pihak yang benar hanya akan menang jika sudah waktunya.
Ramalan Ronggowarsito (YouTube.com)
Selain itu Ramalan Ronggowarsito juga menyebutkan mengenai adanya pemimpin wilayah bekas kerajaan Majapahit. Ada tujuh pemimpin dalam Ramalan Ronggowarsito. Tujuh pemimpin itu ditafsirkan masyarakat menjadi Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, KH. Abdurrahman Wahid, Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Sedangkan yang ke tujuh digambarkan Ramalan Ronggowarsito sebagai pemimpin yang sangat religius dan membawa bangsa pada era keemasan. Calon pemimpin adil ini hingga sekarang belum bisa diprediksi.
Museum Ronggowarsito (ayosemarang.com)