Yang belum tahu, coba tonton di YouTube dan nikmati sensasinya. Setelah itu, cobalah untuk tidak kaget ketika mendengar beberapa kata yang digunakan dalam puisinya.
Puisi itu diberi judul “Ibu Indonesia”. Sekurang-kurangnya, terdapat beberapa penggunaan diksi yang segera menuai respons. Alih-alih positif, respons negatif masyarakat muncul setelah tahu bahwa puisi itu dinilai berbau SARA.
Dalam puisi yang dibawakan dalam perayaan 29 Tahun Anne Avanti Berkarya, Sukmawati mengumbar beberapa ‘ketidaktahuan’ dalam puisinya. Akan tetapi, ini menjadi masalah ketika ‘ketidaktahuan’ itu merujuk pada ritus sebuah agama, yang dalam hal ini mengacu pada ritus-ritus pemeluk Islam.
Setelahnya, Sukmawati diminta untuk mengklarifikasi puisi kontroversialnya itu. Bahkan ada beberapa pihak yang keberatan membawa puisi itu ke ranah hukum. Misalnya laporan atas dugaan Penistaan Agama Islam ke Polda Metro jaya dan Bareskrim Polri.
Tak hanya itu, beberapa pihak juga memintanya untuk meminta maaf karena telah melecehkan agama melalui puisinya.