Kalau kerjaan udah numpuk, sakt kepala sering datang mengganggu. Alagi kalau sering begadang. Jadi tambah bete dan gak nyaman deh. Bahkan sakit kepala kayak migrain bisa dateng kapan saja. Lagi asyik liburan atau ngobrl sama temen eh malah sakit kepala. Gimana cara mengatasinya?
Sebelum membahas gimana cara mengatasi sakit kepala, mari kita juga membahas gimana cara bedainnya. Soalnya, beda tipe sakit kepala beda penanganan.
Gak cuma doi yang minta dipahami, sakit kepala juga harus dimengerti biar bisa melakukan pertolongan pertama. Hiya....
Dikutip dari Purewow.com, kata ahli saraf Molly Rossknecht, D.O., penasihat medis untuk WeatherX sakit kepala itu macam-macam. Dia memberi tahu bahwa beberapa jenis sakit kepala yang paling umum adalah migrain, sakit kepala tegang, sakit kepala kluster, dan sakit kepala sinus.
1. Sakit Kepala Tegang (Tension Headaches)
Jenis sakit kepala ini disebabkan karena tubuh terlalu tegang. Menurut Dr. Rossknecht, sakit kepala tegang relatif sering terjadi dan sering dipicu oleh stres, postur yang buruk, dan leher kencang.
"Rasa sakitnya bisa digambarkan sebagai sensasi sakit ringan, melingkari leher dan dahi," katanya. Sakit kepala jenis ini tidak disertai mual dan sensitivitas cahaya dan suara.
Karena capek gitu lah gengs.
Tension headaches (newsnetwork.mayoclinic.org)
2. Migrain
Migrain ditandai oleh nyeri berdenyut sedang hingga berat. Bisa terjadi pada satu sisi kepala tapi juga bisa dua-duanya. Migrain berlangsung berjam-jam hingga berhari-hari.
Lebih sering terjadi pada para wanita. Gejala yang menyertai seperti sensitivitas cahaya dan suara, mual, muntah atau pusing.
Adapun apa yang menyebabkan migrain, Dr. Rossknecht mengatakan ada banyak pemicu, termasuk perubahan hormon, dehidrasi, melewatkan makan, stres, perubahan cuaca, kurang tidur, alkohol dan bahkan makanan tertentu seperti MSG, keju tua atau daging yang diawetkan.
Migrain pada wanita (medicalnewstoday.com)
3. Sakit Kepala Sinus
“Sakit kepala sinus hanya dianggap sebagai sakit kepala sinus dengan adanya infeksi sinus yang ditandai dengan demam, dahak bernanah dan respons terhadap antibiotik,” kata Dr. Rossknecht.
Sakit kepala sinus dapat disebabkan oleh perubahan musiman atau alergi lingkungan.
4. Sakit Kepala Cluster
Sementara wanita lebih rentan terhadap migrain, pria lebih cenderung mengalami sakit kepala cluster. Gejalanya seperti nyeri berat pada satu sisi yang terfokus di belakang atau di sekitar mata.
"Rasa tertusuk, sakit yang membakar, sakit kepala cluster dapat memiliki gejala yang terkait dengan pembengkakan kelopak mata, keringat pada wajah, hidung tersumbat, kelopak mata terkulai dan kemerahan pada mata," kata Dr. Rossknecht.
Dia menggambarkan jenis sakit kepala ini sangat melemahkan, bisa bertahan dari 15 menit hingga tiga jam dan dapat terjadi beberapa kali dalam sehari.
Cara menganani sakit kepala
Penderita sakit kepala bisa mengkonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti aspirin, ibuprofen, acetaminophen, dan naproxen untuk membantu mengatasi sakit kepala tegang atau migrain.
Sakit kepala sinus, bisa diobati dengan antibiotik di bawah perawatan dokter. Namun, kadang sulit membedakan sakit kepala sinus dengan migrain. Sakit kepala dengan hidung tersumbat bisa dikonsultasikan dengan dokter.
Agar tidak rentan terhadap sakit kepala, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan. Memperhatikan tingkat stres, diet dan olahraga, dan mengidentifikasi pemicu sakit kepala.
Pencegahan lain yang dapat membantu termasuk akupunktur, meditasi, neurofeedback dan terapi mindfulness dengan psikolog.
Sakit kepala cluster (amazon.com)