Sejarah Perayaan Tahun Baru, Berawal Dari Mitologi Dewa-Dewa

Sejarah perayaan tahun baru. Sempat diganti bulan Desember loh.

Perayaan tahun baru selalu menjadi perayaan yang meriah setiap tahun. Mereka yang merayakan berlomba untuk menyalakan kembang api di malam pergantian tahun.

Suara letusan kembang api disertai dengan warna-warni terang menghiasi langit. Tapi tahu gak sih sejak kapan umat manusia merayakan tahun baru?

Sejarah Perayaan Tahun Baru

Festival dan perayaan yang menandai awal tahun baru udah ada sejak ribuan tahun lalu. Selain bergembira dan berpesta ada juga perayaan tahun baru yang berkaitan dengan pertanian atau astronomi.

Di Mesir, misalnya, tahun itu dimulai dengan banjir tahunan Sungai Nil, yang bertepatan dengan terbitnya bintang Sirius. Orang-orang Fenisia dan Persia memulai tahun baru setelah titik balik musim semi. Yunani merayakannya di titik balik matahari musim dingin. Tahun Baru Cina terjadi pada bulan baru kedua setelah titik balik matahari musim dingin.

Sejarah perayaan tahun baru perayaan Tahun Baru yang paling awal tercatat sekitar 4.000 tahun yang lalu di Babel kuno. Bagi orang Babilonia Mesopotamia kuno, bulan baru pertama dihitung setelah titik balik musim semi.

Mereka merayakannya dengan festival keagamaan besar-besaran yang disebut Akitu (berasal dari kata Sumeria untuk jelai, yang dipotong pada musim semi). Diadakan 11 ritual yang berbeda setiap harinya. Sejarah perayaan tahun baru berawal dari mitologi dewa-dewa.

Selama Akitu, patung para dewa diarak di jalan-jalan kota. Melalui ritual ini, orang Babilonia percaya bahwa dunia secara simbolis dibersihkan dan diciptakan kembali oleh para dewa.

Sejarah Perayaan Tahun Baru (mythbeliefs.com)

Selain tahun baru, Atiku merayakan kemenangan dewa langit Babel Marduk atas dewi laut jahat Tiamat dan melayani tujuan politik yang penting.

Sejarah perayaan tahun baru Romawi awalnya berhubungan dengan vernal equinox. Kalender Romawi awal hanya terdiri dari 304 hari. Kalender itu diciptakan oleh Romulus, pendiri Roma, pada abad ke delapan SM.

Selama berabad-abad, kalender pertama itu tidak selaras dengan matahari. Akhirnya pada 46 SM, Kaisar Julius Caesar memutuskan untuk berkonsultasi dengan para astronom dan matematikawan terkemuka pada masanya.

Sejarah perayaan tahun baru akhirnya setelah memikirkan kalender baru, diperkenalkan kalender Julian. Kalender berbasis matahari yang mirip dengan kalender Gregorian. Digunakan hingga saat ini.

Sebagai bagian dari reformasinya, Caesar membuat 1 Januari sebagai hari pertama tahun itu. Juga untuk menghormati Janus, dewa perubahan dan permulaan Romawi. Dewa ini punya dua wajah. Satu menghadap ke depan dan satunya lagi menghadap ke belakang. Secara filosofis pergantian tahun digunakan untuk melihat ke belakang dan menatap masa depan.

Dewa Janus punya dua wajah (thoughtco.com)

Roma merayakan 1 Januari dengan mempersembahkan korban kepada Janus. Harapannya agar bisa mendapatkan keberuntungan untuk Tahun Baru. Menghiasi rumah dengan cabang-cabang pohon laurel dan menghadiri pesta parau. Dalam sejarah perayaan tahun baru, hari ini diartikan persiapan untuk satu tahun ke depan. Mereka juga saling bertukar hadiah dan membuat harapan.

Di Eropa abad pertengahan, sejarah perayaan tahun baru dianggap kafir dan tidak kristen. Ppada tahun 567 Masehi Dewan Wisata menghapus tanggal 1 Januari sebagai awal tahun. Menggantikannya dengan hari-hari yang membawa lebih banyak makna keagamaan, seperti 25 Desember atau 25 Maret.

Pada 1582, setelah reformasi kalender Gregorian, Paus Gregorius XIII menjadikan 1 Januari sebagai Hari Tahun Baru. Sejarah perayaan tahun baru kembali diadakan pada tanggal 1 Januari. Hingga saat ini.

Gitu deh gengs sejarah perayaan tahun baru. Sempet dihapuskan eh balik lagi jadi tanggal 1 Januari.

Perayaan tahun baru tahun 1938 di New York (pinterest.com)