Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu geram akibat ulah seorang pengunjung Keraton Yogyakarta. Anak Sri Sultan Hamengkubuwono X ini kesal akibat barang-barang yang dipamerkan di museum Keraton rusak.
GKR Hayu pun mengunggah video di akun Twitter-nya. Video itu memperlihatkan kerusakan barang-barang tersebut.
Adapun barang yang rusak itu adalah sebuah meja kayu. Meja kayu itu dibuat satu set dengan empat kursi kayu lainnya. Satu set barang-barang itu diletakkan di atas panggung yang dipamerkan di Keraton Yogyakarta.
Entah gimana meja kayu itu bisa rusak. Padahal terdapat papan imbauan untuk tidak menyentuh dan naik ke atas panggung tempat satu set benda bersejarah itu dipamerkan.
Tapi tentu saja barang-barang itu rusak karena ulah pengunjung yang tidak mengindahkan imbauan tersebut.
Tampaknya, seorang pengunjung yang 'haus' membuat konten memaksa naik ke pelenggahan tersebut. Setelah itu, meja kayu marmer itu pun sukses dibikin rusak.
Dari unggahan GKR Hayu, terlihat bahwa lapisan marmer dari meja kayu itu tampak jatuh ke bawah kursi. Parahnya lagi, salah satu kaki meja kayu itu pun patah.
Bersama dengan video yang diunggah di twitnya itu, GKR Hayu mengungkapkan kekesalannya.
"Katanya tulisan dilarang pegang dilarang foto itu mengurangi keindahan museum/pameran. Tapi untuk menghadapi jenis orang butuh konten, tapi ndak bisa baca gini gimana? Ada yg mau duduk di pelenggahan dr HB VIII dan selfi, sukses nyamplak meja marmer," tulis GKR Hayu sebagai keterangan videonya.
Padahal harusnya kan utuh begini ya (Twitter @sjqnlxnv_)
Kasus ini pun kembali dicuitkan sang anak Sultan Yogyakarta. Dia menulis bahwa pelaku sudah menyatakan akan mengganti kerusakan benda pameran tersebut.
Meski begitu, GKR Hayu tidak menuliskan nama pelaku demi menjaga nama baik bersama.
Semenjak dibagikan pada Senin (16/12/2019), video berdurasi 30 detik itu telah ditonton hingga 111,5 ribu kali. Cuitan video itu juga mendapat 4.200-an retweet dan lebih dari 3.000 likes.
Meja kayunya jadi rusak begitu tuh (Twitter @GKRHayu)
Terkait barang-barang rusak di Keraton akibat ulah pengunjung, GKR Hayu pun melanjutkan twitnya.
GKR Hayu pun mengingatkan kepada netizen untuk tidak membuat 'headline' secara berlebihan terkait hal ini.
"Hai para netijen dan media, tlg jangan witch hunting ataupun bikin headline yg berlebihan," ungkapnya dalam cuitannya.
GKR Hayu menjelaskan bahwa pelakunya telah mengaku bersalah atas perbuatannya. GKR Hayu pun meminta agar media bisa membantu memberikan panduan agar kejadian seperti tidak terjadi lagi.
"Yg bersangkutan sudah mengakui salah. Netijen dan media mohon bisa membantu awareness tata cara mengunjungi museum," lanjut GKR Hayu dalam cuitannya.
Hmm ... soalnya hal ini sering banget terjadi gengs (scmp.com)