Tanggapan Antropolog Soal Agnez: Bedakan Antara Budaya, Nasionalisme dan Genetik

Setelah banyak yang menghujat, kini ada yang membela Agnez Mo.

Penyanyi Agnez Mo kembali angkat bicara soal kontroversi ucapannya pada menit ke 7 dalam wawancara dengan program BUILD Series di New York, Amerika Serikat.

Melalui akun Instagram-nya, @agnezmo, Agnez mempertanyakan niatan dari orang yang menyebarkan potongan video itu.

Potongan video yang isinya menyatakan kalau Agnez gak berdarah Indonesia viral. Masyarakat, deretan artis, hingga Hotman Paris memberikan komentar pada isi video itu.

Kebanyakan menyayangkan pernyataan Agnez yang dianggap gak nasionalis. Komentar lainnya banyak yang mengatakan bahwa tidak sepantasnya seorang pubik figur mengatakan hal semacam itu.

Agnez menceritakan tetap memasukkan unsur budaya Indonesia di dalam video musiknya. Dia memberi contoh adanya gerakan tari Jaipong di lagu “Overdose”. Juga mengenakan gaun batik di video musik “As Long As I Got Paid”.

“Memalukan, orang-orang yang hanya ingin memelintir ucapan dan maksud saya,” lanjut Agnez, seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Agnez MO banyak berkarir di luar negeri (Instagram @agnezmo)

“Saya tidak bisa memilih darah atau DNA saya, tetap saya selalu membela negara saya, selalu dan tidak seorang pun bisa merampas itu dari saya,” lanjut Agnez. 

“Tontonlah wawancara itu secara utuh, bukannya mengambil hal-hal di luar konteks,” katanya.

“Kepada orang-orang yang mendukung saya, saya menyayangi kalian. Untuk orang-orang yang ingin salah memahami saya, saya menyayangi dan memaafkan kalian. Percayalah, tidak ada setitik pun kedongkolan dan kemarahan saya kepada kalian,” papar Agnez. 

“Buat para pemburu pengaruh, saya berdoa agar Anda bisa menemukan kedamaian dalam hati Anda,” tulis Agnez sambil menambahkan emoji hati.

Meskipun banyak yang menghujat, ada pula yang membela Agnez. Guru Besar Antropologi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra, M.A, M.Phil angkat bicara. 

"Agnez Mo tidak salah. Yang salah yang mendengar dan membaca pernyataan dia, kemudian mencampuradukkan dengan yang lain," kata Heddy seperti dikutip dari Kompas.com.

Tanggapan Angnez Mo melalui akun Instagramnya (Instagram @agnezmo)

Guru Besar Antropologi ini meminta masyarakat untuk membedakan antara budaya, nasionalisme dan genetik.

"Soal darah, lain dengan nasionalisme dan kebudayaan. Pernyataan Agnez Mo jadi bermasalah karena yang mendengar atau membaca pernyataan itu tidak teliti membedakan darah dengan kebudayaan dan nasionalisme. Padahal, ketiganya jelas berbeda," terangnya.

Heddy menjelaskan, darah yang dimaksud Agnez adalah persoalan genetik atau persoalan biologis.

Masalah darah atau genetika ini berbeda dengan persoalan kebudayaan. Agnez Monica lahir di Indonesia, tinggal di Indonesia, dan mengenal budaya Indonesia. Artinya, kebudayaan yang banyak diketahui Agnez adalah budaya-budaya dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia.

Gak punya darah Indonesia, gak bisa serta merta dianggap tidak nasionalis, kedua hal ini juga lain dan tidak bisa dicampuradukkan. 

"Kecintaan pada Indonesia itu nasionalisme. Ini tidak harus berkaitan dengan fisik atau genetika," ungkapnya.

Agnez Mo tetap memasukkan unsur budaya Indonesia dalam video lagunya (Instagram @agnezmo)