Saat ini banyak pendidikan yang dibuat untuk anak-anak, terutama balita. Anak sekolah terlalu dini terjadi karena memang anak yang butuh. Tapi bisa juga karena orang tua yang sibuk. Tidak bisa mengurus anak saat bekerja. Jadi lebih baik dititipkan di sekolah saja.
Balita bisa disekolahkan ke lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau playgroup. Sama saja sebenarnya. Pendidikan anak usia dini juga.
Memang, periode golden age merupakan masa cemerlang anak untuk belajar. Otak anak bisa lebih mudah belajar dan menyerap hal baru. Tapi anak sekolah terlalu dini juga jadi tidak tepat kalau anak belum siap.
Dikutip dari Parenting.orami.co.id, memang banyak orang tua beranggapan bahwa karena kemampuan otak anak dalam menyerap kata-kata luar biasa, maka mendaftarkan anak ke sekolah sedini mungkin akan lebih baik.
Anak akan menjadi lebih mudah belajar dan menyerap materi.
Pada usia dini atau sejak usia tiga tahun, anak sudah mulai diperkenalkan pada dasar-dasar belajar formal. Kata kuncinya adalah pengenalan melalui pembiasaan. Dan selama metode yang digunakan oleh sekolah tepat, proses pengenalan tersebut akan membawa dampak positif bagi anak.
Pendidikan yang sifatnya terstruktur dan rutin sebaiknya baru dimulai ketika anak masuk SD. Sikap formal dalam belajar biasanya dicapai anak-anak pada usia delapan tahun. Pada masa ini tanggung jawab belajar sudah berkembang.
Agar anak sekolah terlalu dini tidak menjadi beban, peratikan perkembangan dan pola belajar si kecil. Belum tentu pendidikan dini selalu baik untuk anak kok. Meskipun di sekolah dia tetap bisa bermain.
Anak sekolah terlalu dini ada dampak negatifnya (booksicals.com)
Rumah dan orang tua adalah tempat yang paling tepat untuk mendidik anak usia dini. Peran orang tua sangat penting dalam mengasuh dan mengajari anak sopan santun. Memberikan teladan yang baik.
Bermain bersama orang tua juga mendekatkan anak dan orang tua. Bisa merangsang perkembangan otak dan emosional anak. Itulah pendidikan yang tepat untuk mereka. Agar tidak terjebak dengan akibat anak sekolah terlalu dini.
Aturan-aturan di sekolah dan kewajiban bersosialisasi bisa jadi malah membuat anak menjadi takut dan berdiam diri. Anak-anak balita biasanya masih suka bermain dan bebas. Banyak aturan di sekolah bisa membuat mereka terbebani.
Lihat kesiapan dan perkembangan anak (guff.com)
Menurut Psikologi Indonesia, menyekolahkan anak terlalu dini dapat menyebabkan BLAST (bored, lonely, angry/afraid, stress, tired) pada anak yang bisa berdampak buruk bagi perkembangannya. Anak yg mengalami BLAST, lebih rentan menjadi pelaku dan korban bullying, pornografi dan kejahatan seksual. Ini dampak negatifnya dari anak sekolah terlalu dini.
Waktu yang tepat untuk menyekolahkan anak adalah saat anak telah menunjukkan minatnya untuk bersekolah dan telah siap masuk dalam lingkungan baru.
Jadi pikir-pikir dulu ya Mos sebelum menyekolahkan anak. Agar tida terkena dampak negatif anak sekolah terlalu dini.
Rumah dan orang tua adalah tempat belajar terbaik (backtoindia.com)