Masyarakat Jawa udah familiar banget sama yang namanya Tuyul. Tugas makhluk satu ini adalah mencuri sejumlah uang untuk pemiliknya. Sejak kapan sih Tuyul diketahui keberadaannya?
Begini sejarah tuyul terkenal di kalangan masyarakat Jawa.
Dikutip dari Historia.id, Tuyul diceritakan secara ilmiah sejak tahun 1952-1954 oleh antropolog Clifford Geertz. Wah, makhluk halus bisa ilmiah ya? Iya, karena Clifford Geertz ini gak sembarangan bertanya. Kisah tentang tuyul didapatkan saat melakukan penelitian di Mojokuto. Sekarang disebut dengan Pare.
Salah satu sejarah tuyul berasal dari Pare.
Dalam bukunya, 'Abangan, Santri, Priayi dalam Masyarakat Jawa' Clifford Geertz menceritakan bahwa tuyul menyerupai anak-anak, hanya mereka bukan manusia tetapi anak-anak makhluk halus. Mereka tidak mengganggu, menakut-nakuti atau membuat orang sakit. Sebaliknya mereka sangat disenangi oleh manusia karena membuatnya jadi kaya.
Buku ini memiliki judul asli The Religion of Java. Udah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Aswab Mahasin dan ditebitkan tahun 1981. Buku ini mengandung riset Geertz terhadap agama di Jawa, khususnya di desa Mojokuto, Jawa Timur selama kurang lebih satu setengah tahun.
Riset tentang agama ini ternyata membuat Clifford Geertz justru mendapatkan informasi tentang makhluk-makhluk halus di tempat tersebut. Berdasarkan kepercayaan masyarakat setempat.
Mantan pemilik tuyul (YouTube Becki Sleten)
KISAH NYATA • PESUGIHAN TUYUL (PENCURI MISTERIUS DARI POHON KETOS)
Sebelum kata tuyul dikenal masyarakat sudah beredar nama setan gundul sejak 1860. Tugas setan gundul itu sama, mencuri uang. Yah, tuyul juga digambarkan sebagai bocah kecil yang gundul.
Lalu, gimana sih ciri-ciri orang yang memelihara tuyul?
1. Perubahan Sikap dan Perilaku
Kalau kamu punya tetangga yang dulunya senang bergaul dan ramah, eh tiba-tiba setelah kaya jadi gak suka bergaul, ini bisa jadi satu ciri. Tiba-tiba setelah kaya gak mau menyapa tetangga, gak pernah ikutan acara arisan atau acara bersama warga, jadi tertutup gitu deh.
2. Berjalan dengan Tangan di Belakang
Ciri-ciri orang yang memelihara tuyul cara berjalannya mirip kayak orang yang lagi gendong anak di belakang gitu. Padahal ya gak ada siapa-siapa. Bisa jadi nih orang yang suka kayak gini punya tuyul.
3. Istri Pemilik Tuyul Terlihat Pucat
Salah satu ritual yang biasanya dilakukan oleh pemilik tuyul adalah menyusui. Tapi bukan dalam arti yang sebenarnya. Tuyul tidak menghisap air susu, tapi energi kehidupan. Jadi istri pemilik tuyul itu biasanya kurus, kering, pucat. Kayak gak terawat gitu deh. Padahal kan kaya.
4. Kancing Pakaian Istri Pemilik Tuyul Sering Terbuka
Biar gampang kalau tuyul minta disususi oleh si 'ibu'. Selain itu suka terlihat sang istri mengambil posisi duduk seperti sedang menyusui. Padahal gak lagi gendong siapa-siapa.
Tidak perlu terpikat dengan kekayaan hasil pesugihan. Karena tidak ada yang aman. Semua membutuhkan pengorbanan yang sering berakhir mengerikan. Mending hidup santuy tanpa dibayangi kematian dan ketakutan.
Kaya tapi hidup gak tenang. Ah, apalah gunanya. Santuy aja kayak sobat ambyar.
Tuyul sudah lama dikenal di Jawa (express.co.uk)