Cerita Rakyat Roro Jongrang dan Legenda Candi Prambanan

Cerita rakyat roro jonggrang dikisahkan turun-temurun menemani candi Prambanan.

Pada jaman dahulu kala, ada kerajaan yang makmur dan sejahtera bernama Kerajaan Prambanan. Raja Boko memiliki seorang putri yang canti jelita bernama Roro Jongrang.

Kisah kerajaan Prambanan ini masih ada hingga saat ini menjadi cerita rakyat Roro Jongrang. Kisah ini selalu menjadi topik yang dibicarakan oleh tour guide Candi Prambanan kepada wisatawan. Baik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.

Cerita rakyat Roro Jongrang ini dimulai ketika kerajaan Prambanan diserang oleh kerajaan Pengging. Awalnya kerajaan Pengging kalah dalam pertempuran. Tapi pangerang Pengging yang sakti berhasil mengalahkan Raja Boko. Pangeran tersebut bernama Bandung Bondowoso.

Bandung Bondowoso seorang yang suka memerintah dengan kejam. “Siapapun yang tidak menuruti perintahku, akan kuberi hukuman sangat berat,” ujar Bandung pada rakyat kerajaan Prambanan.

Selain sakti Bandung Bondowoso juga punya pasukan jin. Pasukan jin ini yang membantunya memenangkan pertempuran. Tidak berapa lama berkuasa, Bandung Bondowoso suka mengamati gerak-gerik Roro Jonggrang. “Cantik juga Roro Jongrang itu. Aku ingin dia

menjadi permaisuriku,” pikir Bandung Bondowoso.

Dia kemudian berusaha mendekat Roro Jongrang dan menggodanya agar mau dijadikan permaisuri. 

“Maukah kau menjadi permaisuriku?”, Tanya Bandung Bondowoso kepada Roro Jonggrang suatu hari. Roro Jonggrang kaget mendengarnya. Roro Jonggrang menjadi kebingungan. Jika menolak, maka Bandung Bondowoso akan marah besar dan membahayakan keluarga serta rakyat Prambanan. Tapi Roro Jongrang juga tidak mencintai Bandung Bonowoso. Tidak sudi dia menikahi orang yang telah merebut kerajaan dan membunuh ayahnya tercinta.

Candi Prambanan (civitatis.com)

Akhirnya dalam cerita rakyat Roro Jonggrang, dikisahkan ia meminta syarat seribu candi kepada Bandung Bondowoso. Tentu saja Bandung menyanggupi permintaan itu. Ia mengerahkan semua pasukan jin untuk membantunya. Ramai sekali pelataran kerajaan Prambanan dengan suara berisik jin yang membangun candi. Roro Jongrang mengamatinya dengan perasaan sangat cemas.  Dalam waktu singkat bangunan candi sudah tersusun hampir mencapai seribu buah.

Ia berfikir dan akhirnya mendapatkan ide cemerlang. Berdasarkan Cerita Rakyat Roro Jongrang, para dayang kerajaan disuruhnya berkumpul dan ditugaskan mengumpulkan

jerami. Sebagian dayang lainnya disuruhnya menumbuk lesung.

Tok..tok.. tok.. bunyi lesung bersahutan dan suara para dayang juga membangunkan ayam. Ayam-ayam berkokok.

Pasukan jin dalam cerita rakyat Roro Jongrang (YouTube.com)

Jin Bandung Bondowoso menjadi panik dan kabur. Takut fajar akan segera menyingsing.

Bandung Bondowoso yang telah mengetahui tipuan Roro Jongrang menjadi murka. Ia mendatangi Roro Jongrang dan mengutuk sang Putri.

Cerita rakyat Roro Jongrang merakhir dengan tragis. Sang putri dikutuk menjadi patung batu. Melengkapi seribu candi.

Roro Jongrang yang dikutuk menjadi patung batu (d.diversity.id)