Masih ada yang ingat dengan istilah roaming nggak gengs? Emang sih sekarang udah nggak zaman lagi kena roaming. Tapi tidak bagi sejumlah ilmuwan dari negara Rusia.
Mereka terpaksa meluncurkan kampanye crowdfunding karena harus menghabiskan dana penelitian karena biaya roaming komunikasi jarak jauh. Lah bagaimana ceritanya bisa kurang dana.
Usut punya usut biaya ini disebabkan sms yang dikirimkan burung elang jenis Steppe Eagles yang mereka teliti karena terancam punah.
Meskipun tidak mungkin burung elang mengirirm SMS, tetapi ternyata mereka memberikan tagihan roaming data yang sangat besar.
Sejumlah Steppe Eagles dipasangi pemancar SMS, agar dapat diketahui oleh para peneliti kemana mereka terbang. Menurut prediksi peneliti, biasanya mereka pergi dari Rusia Selatan dan Kazakhstan, tetapi beberapa ekor burung ternyata pergi lebih jauh dari yang diharapkan.
Seekor elang bernama Min mengumpulkan setumpuk pesan data lokasi saat berada di luar jaringan di Kazakhstan. Kemudian, secara tak terduga terbang ke Iran dan mengirim semuanya dengan harga masing-masing 49 rubel (Rp 10.000), menghabiskan seluruh anggaran pelacakan tim.
Peneliti Rusia kehabisan dana (engadget.com)
"Mereka benar-benar meninggalkan kami tanpa uang sepeser pun, kami harus mengambil pinjaman untuk memberi makan perangkat pelacak," tulis Igor Karyakin dari Jaringan Penelitian dan Konservasi Raptors Rusia.
"Hewan liar ini berada di luar jangkauan di Kazakhstan sepanjang musim panas dan begitu mereka mencapai Iran dan Pakistan yang super mahal, mereka memuntahkan ratusan pesan teks dengan lokasi mereka." lanjut Igor.
Para ilmuwan dan sukarelawan di Pusat Rehabilitasi Satwa Novosibirsk sedang mempelajari rute migrasi burung-burung yang terancam punah untuk mengidentifikasi ancaman terhadap jalur mereka.
Peneliti Rusia kehabisan dana (concisenews.global)
Tapi untungnya, nasib baik akhirnya datang ke mereka. Pertama, operator nirkabel MegaFon menawarkan untuk mengembalikan biaya roaming dan memberi tim tarif yang lebih murah untuk melacak elang.
Lebih lagi dari skema crowdfunding, tim peneliti mendaptakan lebih dari 100.000 rubel, atau sekitar 22 juta rupiah dari para pecinta burung yang bersimpati yang harus mencakup pelacakan sampai akhir tahun.
Tidak kalah pentingnya, tim mempelajari beberapa informasi berharga tentang burung-burung tersebut. "Para peneliti meramalkan [pesan potensial], tetapi berasumsi bahwa elang muda pada penerbangan pra-migrasi akan menghubungi K-in Kazakhstan atau Rusia dan mengirim semua pesan dengan murah," tulis tim tersebut.
"Beberapa elang berhasil bergegas ke selatan, melewati semua pemukiman besar di Kazakhstan dan Rusia." Hasilnya adalah beberapa data migrasi yang menarik (di atas) dari beberapa elang yang sangat atletis.
Peneliti Rusia kehabisan dana (engadget.com)