40 festival musik terbesar di dunia, seperti Coachella, Bonnaroo dan SXSW, mengatakan mereka tidak akan menggunakan teknologi pengenalan wajah. Mereka percaya bahwa penerapan teknologi ini dapat mengganggu kenyamanan fans musik seperti yang diungkapkan oleh sejumlah seniman.
Bulan lalu, musisi seperti Tom Morello dari Rage Against the Machine, Nahko dari Nahko dan Medicine for the People, Speedy Ortiz dan Thievery Corporation mulai berbicara menentang penggunaan pengenalan wajah di konser.
Dalam kampanye yang diselenggarakan oleh Fight for the Future, para seniman, penggemar dan aktivis mengkritik penggunaan teknologi dan mengancam akan memboikot acara. Dan dengan pernyataan di atas tadi, para artis yang memberi tekanan pada perusahaan di balik festival tersebut mengklaim kemenangan.
Morello dan Evan Greer, wakil direktur Fight for the Future, membenarkan bahwa 40 perusahaan telah mencatat bahwa mereka tidak berencana menggunakan teknologi tersebut.
Penyelenggara mengatakan ini bukan hanya tentang festival. "Kemenangan ini adalah pukulan besar pertama terhadap penyebaran pengenalan wajah komersial di Amerika Serikat, dan signifikansinya tidak dapat dilebih-lebihkan," tulis Morello dan Greer dalam BuzzFeed News.
Festival musik tak akan gunakan pengenalan wajah (apnews.com)
Teknologi pengenalan wajah dewasa ini telah menyebar di mana saja. Konser Taylor Swift pernah memanfaatkan teknologi ini dan pihak kepolisian di Boston pernah menggunakannya untuk memantau penonton konser.
Tetapi mereka yang berada di belakang kampanye Fight for the Future mencatat bahwa sistem pengenalan wajah masih sangat cacat dan memiliki bias ras dan gender yang terbukti.
Bahkan Axon, pemasok utama kamera dan perangkat lunak kepolisian, mengatakan pihaknya tidak akan menggunakan fitur pengenalan wajah untuk kamera yang mereka pasang hingga teknologi ini bekerja lebih akurat.
Festival musik tak akan gunakan pengenalan wajah (grammy.com)
Tiga kota di AS telah melarang penggunaan pengenalan wajah, dan ada juga RUU yang diusulkan dapat melarangnya di perumahan yang didanai pemerintah federal. Jika kampanye Fight for the Future menjadi preseden, kita mungkin melihat lebih banyak grup swasta menekan perusahaan untuk membatalkannya.